Ahad 04 Apr 2021 21:38 WIB

Libya Terima Gelombang Pertama Vaksin Covid-19

Kementerian Kesehatan Libya mengatakan 100 ribu dosis vaksin Rusia Sputnik-V tiba di

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Pelaksana Tugas Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibah mengumumkan tibanya gelombang pertama vaksin virus corona.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pelaksana Tugas Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibah mengumumkan tibanya gelombang pertama vaksin virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pelaksana Tugas Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibah mengumumkan tibanya gelombang pertama vaksin virus corona. Sistem kesehatan negara yang hancur oleh perang itu kesulitan dengan lonjakan kasus positif.

"Terima kasih Tuhan, kami berhasil mengimpor gelombang pertama vaksin virus corona," cicit Dbeibah di Twitter, seperti dikutip Alarabiya, Ahad (4/4). "Saya mengajak masyarakat Libya untuk mendaftar melalui situs vaksin," tambahnya.

Baca Juga

Libya meluncurkan situs yang digunakan sebagai wadah masyarakat mendaftar vaksin. Kementerian Kesehatan Libya mengatakan, 100 ribu dosis vaksin Rusia Sputnik-V tiba di Tripoli.

Pihak berwenang Libya melaporkan lebih dari 160 ribu kasus infeksi dan 2.737 kasus kematian terkait virus corona. Negara yang berpopulasi tujuh orang itu didera perang saudara sejak diktaktor Moammar Qaddafi diguling pada 2011 lalu.

Kamis (1/4) lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, dua varian baru virus korona muncul di Libya. Beberapa pekan terakhir negara itu mengumumkan sekitar 1.000 kasus positif per hari.

Namun terbatasnya alat tes membuat angka kasus infeksi yang sebenarnya sulit dipastikan. Rumah sakit di negara itu kerap kelebihan beban dan tidak memiliki sumber daya yang memadai.

Saat ini, pemerintah Libya sedang menerapkan karantina nasional dan masyarakat wajib mengenakan masker di tempat umum. Tapi banyak masyarakat yang melanggar peraturan tersebut.

Sejak dua pihak di timur dan barat melakukan gencatan senjata bulan Oktober lalu. Pemerintah transisi yang mulai menjabat bulan lalu berusaha menyatukan institusi-institusi yang terpecah belah. Pemerintah Dbeibah berjanji mendistribusikan vaksin secara luas. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement