Senin 05 Apr 2021 10:21 WIB

Thailand Prioritaskan Warga Phuket untuk Vaksinasi Covid-19

Thailand menarget dapat menarik turis asing ke Phuket tanpa karantina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pantai Phuket, Thailand
Foto: Telegraph
Pantai Phuket, Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, PHUKET -- Pulau Phuket memulai program vaksinasi massal selama dua bulan sebelum wilayah lain di Thailand. Sektor pariwisata yang sangat penting bagi negara itu telah terguncang akibat penyebaran virus corona.

Pulau Phuket menarget memberikan suntikan kepada setidaknya 460.000 orang. Gerak cepat itu untuk memburu penerapan kebijakan 1 Juli, ketika pengunjung luar negeri yang divaksinasi tidak lagi diminta untuk karantina.

Baca Juga

"Jika kita dapat membangun kekebalan untuk 70-80 persen populasi di pulau itu, kita dapat menerima turis asing yang telah divaksinasi tanpa perlu karantina,” Wakil Gubernur Phuket, Piyapong Choowong.

Wilayah Phuket juga memiliki bandara internasionalnya sendiri. Kondisi tersebut membuat wisatawan dapat menjelajahi pulau dengan bebas tanpa menimbulkan risiko virus corona bagi penduduk Thailand lainnya.

Sementara pekerja medis, anggota kabinet, dan orang tua adalah yang pertama divaksinasi, keputusan Thailand untuk memprioritaskan Phuket daripada bagian lain negara itu menggarisbawahi peran sentral pariwisata bagi perekonomian. Pengeluaran turis asing menyumbang 11-12 persen dari PDB sebelum pandemi dan sektor ini telah dihancurkan oleh virus dengan 1,45 juta pekerjaan hilang sejak tahun lalu.

Baca juga : Turki Mulai Vaksinasi dengan Pfizer-BioNTech

Hanya 6,7 juta turis asing mengunjungi Thailand pada 2020, menghabiskan sekitar 11 miliar dolar. Jumlah tersebut sangat rendah dibandingkan dengan hampir 40 juta pengunjung dan menghabiskan 61 miliar dolar AS pada 2019.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement