REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Affandi Ismail mengatakan, flyer yang beredar untuk melakukan aksi geruduk Balai Kota DKI dan menyeret Gubernur Anies Baswedan ke KPK, bukanlah kebijakan Pengurus Besar HMI MPO secara kelembagaan. Bahkan, dipastikan tidak ada satupun Pengurus Besar HMI dan Pengurus Badko HMI yang terlibat dalam rencana aksi tersebut.
"Saya tegaskan rencana aksi geruduk balai kota itu bukanlah kebijakan Pengurus Besar HMI MPO secara kelembagaan dan saya pastikan tidak ada satupun Pengurus Besar HMI dan Pengurus Badko HMI yang terlibat dalam rencana aksi tersebut," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (6/4).
Dikatakan dia, saat ini, PB HMI MPO sedang fokus pada realisasi Pleno II yang melibatkan atau menghadirkan seluruh jajaran Badan Koordinasi HMI se-Indonesia. Hal ini, kata dia, dalam rangka membahas agenda besar keummatan dan kebangsaan sebagai respons atas situasi bangsa dan negara Indonesia saat ini terutama salah satunya adalah soal isu terorisme.
"Siapa yang menyebarkan flayer itu pertama kali saya tidak tahu. Yang pasti bukan HMI," kata dia.
Dia menambahkan, sejauh ini dipastikan hubungan PB HMI dengan Anies baik baik saja. HMI adalah organisasi yang independen dan mempertegas eksistensinya untuk selalu istiqamah atau konsisten berpihak kepada kebenaran. Sehingga, HMI memposisikan diri sebagai minta kritis, konstruktif dan solutif bagi pemerintah baik pusat maupun daerah.
Kalau ada kebijakan atau program pemerintah yang positif untuk masyarakat banyak pasti didukung dan apresiasi. Namun, sebaliknya kalau ada kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat pasti dikritisi.
Begitupula, halnya terhadap Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Beliau adalah salah satu kader terbaik HMI MPO.
"Saya tegaskan seruan aksi itu bukan kebijakan dari PB HMI. Namun, bukan berarti PB HMI tidak kritis, tapi kami menjaga marwah HMI sebagai organisasi perkaderan yang senantiasa mengedepankan kajian dan data yang mendalam sebelum bertindak. Sehingga, citra intelektual progresif HMI akan selalu terjaga," kata dia.
Sebelumnya diketahui, gambar berisi seruan aksi itu beredar di jejaring media sosial dan WhatsApp (WA). Isinya, semua kader HMI MPO diminta berkumpul dan beraksi di Gedung Balai Kota DKI pada Selasa (6/4) pukul 10.00 WIB. Selebaran itu diketahui Affandi sudah beredar sekitar dua hari terakhir. Dia meminta agar tidak ada yang terprovokasi dengan selebaran itu.