REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Sebuah kapal kargo Belanda yang ditinggalkan di laut selama badai di lepas pantai Norwegia pekan ini telah diikat ke dua kapal tunda besar dan tidak lagi berisiko karam, kata pejabat setempat Rabu (7/4) malam.
Eemslift Hendrika, yang miring setelah sebagian muatannya bergeser saat cuaca buruk, telah terapung sejak Senin (5/4), menyebabkan kekhawatiran akan menumpahkan sebagian atau seluruh minyak seberat 350 ton dan solar seberat 50 ton dalam tangki. Administrasi Pesisir Norwegia (NCA) pada Rabu malam menyelamatkan awak kapal dengan bantuan helikopter sebagai bagian dari operasi penyelamatan.
"Tambang derek sekarang telah diikatkan antara kapal yang bermasalah itu dan kapal tunda. Risiko karam telah dihindari," kata NCA dalam sebuah pernyataan.
Hendrika kemungkinan akan karam pada malam hari jika operasi penyelamatan gagal, berisiko menumpahkan (minyak dan solar), tambah NCA. Rekaman yang dirilis oleh Pusat Koordinasi Penyelamatan Norwegia pada Selasa menunjukkan beberapa awak kapal melompat ke laut sebelum diselamatkan dengan helikopter. Yang lainnya diangkat langsung dari geladak kapal.
Administrasi Pesisir pada Rabu pagi (7/4) mengatakan telah meminta mandat pemerintah untuk melanjutkan komando operasional penuh atas operasi penyelamatan. Peralatan telah dikerahkan di sepanjang pantai untuk mengatasi tersebarnya tumpahan minyak.
Dibuat pada 2015 dan terdaftar di Belanda, Eemslift Hendrika berukuran 111,6 meter (366 kaki) adalah kapal pengangkut perahu pesiar, yang membawa perahu-perahu kecil di geladaknya. Sekarang kapal itu akan ditarik ke pelabuhan Aalesund, kata NCA.