Sabtu 24 Apr 2021 21:09 WIB

Alat Sholat dan Bukti Lain Tenggelamnya KRI Nanggala-402

TNI menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam dan terdeteksi di kedalaman 850 meter.

KAL Rejegwesi berlayar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). KAL Rejegwesi dan KRI dr Soeharso 990 kembali ke perairan Bali untuk memulai pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan di utara Bali pada Rabu (21/4)..
Foto: Antara/Zabur Karuru
KAL Rejegwesi berlayar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). KAL Rejegwesi dan KRI dr Soeharso 990 kembali ke perairan Bali untuk memulai pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan di utara Bali pada Rabu (21/4)..

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro, Antara, Febrianto Adi Saputro, Fauziah Mursid

TNI pada hari ini telah resmi menyatakan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam dan terdeteksi berada di kedalaman 850 meter. Berbagai serpihan yang ditemukan menjadi bukti dan petunjuk menetapkan kapal selam itu kini berada pada fase subsunk.

Baca Juga

"(Serpihan) Diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam, dan ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," ujar Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers operasi pencarian KRI Nanggala-402 di Bali, Sabtu (24/4).

Pada kesempatan itu, Yudo menggelar bukti-bukti otentik yang diyakini milik KRI Nanggala-402. Beberapa bukti yang digelar, yakni tumpahan solar, spons penahan panas, pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas naik-turunnya periskop kapal selam, dan alas yang biasa digunakan ABK untuk sholat.

Yudo menerangkan, barang-barang yang ditemukan itu dinyatakan otentik milik KRI Nanggala-402 karena barang-barang tersebut tidak dimiliki oleh kapal lain. Selain itu, sepanjang pencarian dilakukan di sekitar radius 10 mil dari lokasi tidak ada kapal lain yang melintas.

"Dan dari para saksi ahli dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam ini diyakini barang-barang milik KRI Nanggala," kata dia.

Sebelumnya, Yudo telah menyatakan meningkatkan prosedur submiss KRI Nanggala-402 ke fase subsunk. Itu dilakukan setelah ditemukan bukti-bukti otentik kapal selam tersebut tenggelam.

"Dengan adanya bukti-bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, sehingga pada saat ini kita isyaratkan untuk dari submiss kita tingkatkan menuju fase subsunk," ujar Yudo.

Prosedur subsunk diberlakukan setelah kapal selam dinyatakan tenggelam. Yudo menjelaskan, pada fase subsunk ini pihaknya menyiapkan keperluan untuk melakukan evakuasi medis terhadap ABK yang kemungkinan masih selamat. Di samping itu, tim SAR gabungan masih terus meyakinkan kontak-kontak yang didapatkan.

"Dengan pernyataan ini, dari submiss ke subsunk saya selaku pemimpin TNI AL dan atas nama seluruh prajurit angkatan laut turut prihatin, khususnya kepada warga Hiu Kencana atas kejaidan yang tidak kita harapkan," tutur Yudo.

Yudo juga menginformasikan, bahwa, KRI Nanggala-402 terdeteksi di kedalaman 850 meter. Dengan tingkat kedalaman seperti itu, Yudo engakui, tingkat kesulitan untuk mengangkat maupun evakuasi lanjutan kapal selam tersebut cukup tinggi.

"(Tim SAR gabungan) akan berjuang keras karena kedalaman laut yang kita deteksi tadi dalam pada kedalaman 850 meter," ujar Yudo.

Menurut Yudo, dengan kedalaman tersebut operasi yang akan dilakukan akan sangat riskan dan sangat memiliki kesulitan yang tinggi. Tingkat kesulitan yang tinggi itu berlaku bagi remotely operated vehicle (ROV) maupun prosedur pengangkatan yang akan dilakukan nantinya.

"Dengan kesulitan ini kita tetap jalankan untuk melaksanakan prosedur-prosedur pengangkatan maupun evakuasi berikutnya," kata dia.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun mengatakan, penemuan komponen-komponen yang diyakini milik KRI Nanggala-402 menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya kapal selam itu.

"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut, selain telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti autentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala-402," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu.

Hadi mengatakan, bahwa Sabtu (24/4) dini hari tadi merupakan batas akhir life support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam atau selama 3 hari. Namun, hingga batas terakhir dari life support tersebut, keberadaan KRI Nanggala belum bisa ditemukan.

Dalam pencarian KRI Nanggala 302, TNI juga dibantu oleh kapal-kapal luar negeri, di antaranya Kapal MV Swift Rescue dari Singapura, Kapal Mega Bakti dari Malaysia masih dalam perjalanan, HMAS Ballarat dari Australia, kemudian HMAS Sirius Australia. Selain itu, juga ada empat kapal kepolisian, dua kapal Basarnas, satu kapal Bakamla.

KRI Rigel juga membantu pencarian dan sudah bekerja sejak semalam. Sampai saat ini, tim gabungan sedang melakukan pendeteksian lanjutan untuk meyakinkan kotak-kotak yang bawah air di sekitar atau posisi terakhir kapal selam terlihat.

Diketahui, kapal KRI Nanggala-402 telah hilang kontak sejak Rabu (21/4) pukul 03.00 WITA. Sehingga oksigen kemungkinan tersedia sampai Sabtu (24/4) pukul 03.00 WITA.

KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan hilang oleh otoritas terkait setelah putus kontak pada Rabu dini hari, saat latihan peluncuran torpedo nomor 8. Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala-402 berlangsung pada pukul 04.25 WITA atau pada saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.

Ketua DPR RI, Puan Maharani berharap pencarian terus dilakukan secara optimal untuk mengetahui kondisi KRI Nanggala-402 beserta 53 awaknya.

"Doa terbaik untuk seluruh patriot awak KRI Nanggala-402 penjaga kedaulatan laut NKRI, semoga kapal ditemukan dan awaknya selamat," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/4).

"Kami berharap proses pencarian terus dilakukan dengan optimal sampai kapal dan seluruh awaknya ditemukan," ujar Puan, menambahkan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat berdoa bersama untuk keselamatan awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Pulau Bali sejak Rabu (21/4) lalu. Wapres juga berdoa agar KRI Nanggala-402 segera ditemukan

"Mari kita berdoa bersama untuk keselamatan dari kapal selam KRI Nanggala 402 dan para awaknya, semoga segera diketemukan dan seluruh awalnya selamat," kata Wapres dalam keterangannya, Sabtu (24/4).

Wapres juga secara khusus melafalkan Al Fatihah dan doa khusus kepada para awak kapal agar segera ditemukan. Wapres juga berharap keluarga para awak kapal selam diberikan ketabahan dan kesabaran.

"Saya menyampaikan keprihatinan yg mendalam atas kejadian yang menimpa kapal selam KRI Nangggala-402 yang hilang kontak saat melaksanakan latihan di Perairan Utara Pulau Bali Rabu 21 April 2021, untuk keluarga para awak kapal selam Nanggala semoga diberi kesabaran dan ketabahan," kata Ma'ruf.

In Picture: Temuan Bagian KRI Nanggala 402

photo
Petugas menunjukkan temuan barang dan serpihan yang diyakini merupakan bagian dari KRI Nanggala 402 saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/4/2021). Sejumlah serpihan dan barang-barang yang diyakini merupakan komponen dari kapal selam yang hilang kontak saat melaksanakan drill penembakan torpedo sejak Rabu (21/4) lalu tersebut ditemukan dalam operasi pencarian di perairan utara Bali. - (Antara/Fikri Yusuf)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement