REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Komandan pasukan asing di Afghanistan, Jenderal Angkatan Darat AS Scott Miller mengatakan, penarikan pasukan asing, dan penyerahan pangkalan serta peralatan militer kepada pasukan Afghanistan telah dimulai. Miller mengatakan, dia bertindak berdasarkan keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri perang di Afghanistan.
Miller memimpin pasukan AS dan NATO Resolute Support Mission di Afghanistan, dalam perang melawan Taliban dan kelompok bersenjata lainnya sejak 2018. Miller mengatakan, pasukan asing akan terus memiliki sarana dan kemampuan militer untuk melindungi diri mereka sendiri selama perang. Pasukan asing akan mendukung pasukan keamanan Afghanistan.
"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan anggota Taliban dengan Komisi Politik Taliban, dan saya telah memberi tahu mereka bahwa kembali ke kekerasan, akan menjadi tragedi bagi Afghanistan dan rakyat Afghanistan," ujar Miller.
Penarikan pasukan asing dijadwalkan akan dimulai pada 1 Mei, sejalan dengan kesepakatan dengan Taliban pada 2020. Presiden Biden memberikan batasan waktu bahwa penarikan pasukan asing akan berjalan hingga 11 September.
"Saat kami mundur ke nol pasukan AS, kami akan menyerahkan pangkalan (militer) terutama kepada Kementerian Pertahanan (Afghanistan) dan pasukan Afghanistan lainnya," kata Miller.
Miller menambahkan bahwa, Taliban telah berkomitmen untuk memutuskan hubungan mereka dengan Alqaeda. Hubungan pemerintah Taliban terhadap Alqaeda adalah alasan utama invasi AS ke Afghanistan, setelah serangan September 2001.
Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Januari mengatakan, terdapat 500 pejuang Alqaeda di Afghanistan, dan Taliban mempertahankan hubungan dekat dengan mereka. Taliban menyangkal kehadiran Alqaeda di Afghanistan.
Taliban memerintah Afghanistan dari 1996 hingga 2001. Mereka kemudian digulingkan oleh pasukan pimpinan AS. Sejak itu, Taliban telah melancarkan pemberontakan jangka panjang dan sekarang menguasai sebagian besar wilayah.