Rabu 28 Apr 2021 14:41 WIB

Pesan Jokowi, Berantas KKB Tegas Terukur dan tak Abaikan HAM

Perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan keamanan di Papua.

Red: Indira Rezkisari
Sejumlah prajurit Kopasus mengusung jenazah Kabinda Papua Mayjen Anumerta I Gusti Putu Danny saat Upacara Pengantar Jenazah setibanya di Terminal Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/4/2021). Kabinda Papua gugur dalam kontak senjata yang terjadi akibat Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua melakukan pengadangan dan penyerangan terhadap rombongan Kabinda Papua.
Foto:

Dari Timika dilaporkan, Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Anang Revandoko, memastikan aparat gabungan TNI dan Polri terus memburu anggota KKB yang mendalangi serangkaian aksi teror penembakan terhadap warga sipil dan aparat keamanan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. "Itu sudah pasti. Kita semua menginginkan Papua ini damai. Siapa pun yang melanggar hukum, maka negara berkewajiban memberikan kepastian hukum. Kami semua aparat penegak hukum berkomitmen untuk itu," ujar Irjen Anang seusai memimpin upacara pemberangkatan jenazah almarhum Bharatu Anumerta I Komang Wira Natha di Aula Markas Komando Satuan Pelopor Brimob Batalyon B Polda Papua di Timika, Rabu.

Bharatu Anumerta I Komang Wira Natha, anggota Resimen Pelopor Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi, gugur saat terjadi kontak tembak antara aparat gabungan TNI-Polri dan KKB di sekitar Markas Lumawi, Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Selasa (27/4) pagi. Markas Lumawi diketahui menjadi tempat persembunyian gembong KKB Lekagak Telenggen yang sudah lama menjadi incaran dan masuk dalam daftar pencarian orang/DPO kepolisian.

Baca juga : Satgas Nemangkawi: 9 KKB Tewas dalam Baku Tembak di Olenski

Dankor Brimob menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum sehingga siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum, akan berhadapan dengan hukum itu sendiri. Dalam kaitan dengan upaya penegakan hukum itu dan juga mewujudkan bahwa negara hadir di Tanah Papua, kata dia, saat ini aparat gabungan TNI dan Polri terus melakukan penindakan terhadap KKB yang telah menebarkan teror, ancaman, pembunuhan, dan berbagai tindak kekerasan lainnya di Tanah Papua.

Sementara itu, situasi di wilayah Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, kini berangsur-angsur kembali pulih seperti sebelumnya. Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusi, mengatakan, personel Humas dan Binmas Noken Ops Nemangkawi ikut memantau aktivitas warga yang mulai ramai mendatangi Pasar Ilaga.

Rencananya, warga setempat akan menggelar ritual adat bakar batu di Ilaga setelah aparat gabungan TNI-Polri sudah menguasai situasi kamtibmas di sekitaran Kota Ilaga yang selama ini terus diganggu dengan keberadaan KKB.

TNI pun menyatakan terus melakukan pengejaran terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) untuk mempersempit gerakan mereka. TNI memberikan dua pilihan bagi TPNPB-OPM menyerahkan diri atau dibasmi hingga ke akar.

"Sudah dilakukan pengejaran guna mempersempit gerak OPM," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kol Czi IGN Suriastawa, kepada Republika.co.id, Selasa (27/4).

Hal tersebut ia katakan terkait dengan peningkatan aktivitas TPNPB-OPM yang terjadi beberapa saat ke belakang ini, teranyar penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua, Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha. Suriastawa mengatakan, aparat keamanan hanya akan memberikan dua pilihan bagi TPNPB-OPM.

"Hanya ada dua pilihan bagi OPM, menyerahkan diri bergabung ke NKRI sama-sama membangun Papua dan Papua Barat atau dibasmi sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Kemudian, terjadi kontak tembak yang mengakibatkan seorang anggota Brimob meninggal. Suriastawa lalu menegaskan, aparat gabungan TNI-Polri akan terus melakukan tindakan tegas kepada KKB. Itu akan dilaksanakan sebagai bentuk menjalankan tugas pengabdian menjaga kedaulatan negara dan melindungi masyarakat Papua dari aksi-aksi kebrutalan KKB.

Baca juga : Jenazah Brimob Tertembak KKB akan Diterbangkan ke Palembang

"TNI-Polri tidak akan gentar menghadapi KKB meskipun nyawa taruhannya. Ini menjadi wujud pengabdian yang tidak main-main dari prajurit TNI-Polri terhadap saudara-saudara kita di Papua," kata dia.

Sedangkan, Badan Intelijen Negara (BIN) pun akan terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap kelompok separatis dan teroris (KST) Papua. Gugurnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua disebut tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya.

"BIN terus meningkatkan deteksi dini dan cegah dini terhadap KST Papua yang selama ini meresahkan masyarakat," ujar Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (26/4).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement