Jumat 30 Apr 2021 11:06 WIB

Hungaria Ingin Terapkan Paspor Vaksin Covid-19

Angka kematian terkait Covid-19 perkapita Hungaria masih tertinggi di dunia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Kepala Staf Hungaria Gergely Gulyas mengatakan negaranya ingin melakukan kesepakatan bilateral yang mengakui sertifikat vaksin Covid-19. Sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan antarnegara.

Negara-negara di seluruh dunia sedang mencari cara agar orang yang dapat membuktikan dirinya sudah divaksin dapat melakukan perjalanan. Walaupun bandara, badan perbatasan, dan maskapai khawatir tidak ada standar global jelas yang dapat diterima di semua perbatasan.

Baca Juga

Banyaknya vaksin yang diimpor Rusia dan China mendorong Hungaria yang berpopulasi 10 juta orang sudah menjadi garda depan program imunisasi Covid-19 di Uni Eropa. Tetapi situs Worldometers.info mencatat angka kematian terkait Covid-19 perkapita Hungaria masih tertinggi di dunia.

Pada Kamis (29/4), Gulyas mengatakan Budapest akan mengkoordinasikan kesepakatan bersama mengenai kartu vaksinasi dengan negara yang terbuka dengan gagasan tersebut. Ia tidak menyebutkan nama negaranya.

Hungaria satu-satunya negara Uni Eropa yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona Rusia dan China sebelum badan obat-obatan blok itu menyetujuinya.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dan Perdana Menteri China Xi Jinping melakukan pembicaraan telepon. Berdasarkan halaman Facebook Orban dan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto, kedua kepala negara itu membahas kerja sama anti-pandemi.

Baca juga : Thailand Wajibkan Masker dan Larang Warga Makan di Restoran

Szijjarto mengatakan China mengirim 2 juta dosis vaksin lagi sebagai bagian dari kontrak 5 juta dosis vaksin. Pemasok vaksin Covid-19 terbesar di Hungaria adalah Pfizer-BioNTech yang menjual lebih dari 10 juta dosis vaksin.

Hingga Kamis (29/4), Hungaria sudah menerima 3,5 juta dosis vaksin Sputnik V dan Sinopharm dan 3,6 juta dosis dari proses pengadaan Uni Eropa seperti vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Hungaria telah mengimunisasi 3,87 juta orang sekitar 40 persen populasinya.

Negara Uni Eropa itu mencatat 776.983 kasus infeksi dan 27.358 kasus kematian. Gulyas mengatakan Hungaria berharap sudah mengimunisasi 4 juta orang pada Jumat (30/4). Sehingga, semakin banyak peraturan pembatasan sosial yang dapat dilonggarkan.

Seperti mengurangi jam malam dari pukul 23.00 menjadi 24.00 waktu setempat dan mengizinkan restoran dalam ruangan dibuka kembali. Orang yang sudah divaksin dapat mengunjungi kebun binatang, museum, bioskop, dan perpustakaan. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement