REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Moskow mengatakan akan mengurangi jumlah layanan konsuler yang diberikannya mulai 12 Mei, Jumat (30/4). Keputusan itu setelah Rusia memberlakukan pembatasan pada perekrutan staf lokal.
"Efektif 12 Mei, Kedutaan Besar AS Moskow akan mengurangi layanan konsuler yang ditawarkan untuk memasukkan hanya layanan darurat warga AS dan sejumlah visa imigran darurat usia dan hidup atau mati yang sangat terbatas," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan AS mengatakan tindakan pemerintah Rusia telah memaksanya untuk mengurangi tenaga kerja konsulernya sebesar 75 persen. Kondisi ini berimbas pada penyediaan layanan darurat di Rusia mungkin ditunda atau dibatasi karena kemampuan staf untuk bepergian ke luar Rusia telah dibatasi.
"Pemrosesan visa non-imigran untuk perjalanan non-diplomatik akan dihentikan," ujar Kedutaan Besar AS.
Dengan kondisi tersebut, Kedutaan AS juga mendesak warganya di Rusia untuk memperhatikan tenggat waktu 15 Juni yang ditetapkan oleh pemerintah Rusia ketika perpanjangan sementara untuk visa, izin tinggal, dan dokumen imigrasi berakhir.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu menandatangani undang-undang untuk membatasi jumlah staf lokal yang bekerja di misi diplomatik asing dan badan lainnya. Aturan baru itu memerintahkan pemerintah untuk menyusun daftar negara tidak bersahabat yang akan dikenakan pembatasan.
Saat ini Rusia dan AS berada dalam hubungan berada pada titik terendah pasca-Perang Dingin. Kondisi itu yang membuat kedua negara saling melemparkan aturan menyulitkan satu sama lain.