Kamis 06 May 2021 12:26 WIB

BI: Perbaikan Ekonomi akan Terus Berlanjut

Data BPS menunjukkan kontraksi ekonomi Indonesia terus menurun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyampaikan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjadi sejak kuartal III 2020 terus berlanjut. Hal tersebut tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan kontraksi ekonomi Indonesia yang terus menurun pada kuartal I 2021 menjadi 0,74 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi kuartal IV 2020 sebesar 2,19 persen (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan, ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan terus membaik sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi global yang semakin kuat dan dorongan stimulus kebijakan yang berlanjut. Implementasi vaksinasi dan disiplin dalam penerapan protokol Covid-19 tetap diperlukan untuk mendukung akselerasi perbaikan permintaan domestik.

Baca Juga

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), termasuk implementasi Paket Kebijakan Terpadu KSSK, untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam keterangan, Kamis (6/5).

Perkembangan tersebut didorong terutama oleh kinerja sektor eksternal yang meningkat tajam sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang semakin kuat dan akselerasi stimulus fiskal yang berlanjut. Perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran dan lapangan usaha (LU).

Dari sisi pengeluaran, kinerja ekspor pada kuartal I 2021 tumbuh positif untuk pertama kalinya sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, sebesar 6,74 persen (yoy), meningkat tinggi dari capaian kuartal sebelumnya yang terkontraksi 7,21 persen (yoy).

Perbaikan kinerja ekspor itu terutama ditopang oleh peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya China dan Amerika Serikat. Perkembangan positif pada sektor eksternal dan perbaikan investasi mendorong perbaikan kinerja impor yang tumbuh sebesar 5,27 persen (yoy).

 Konsumsi Pemerintah tumbuh meningkat sebesar 2,96 persen (yoy), sejalan dengan akselerasi realisasi stimulus fiskal dalam bentuk belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial. Kinerja investasi juga meningkat, tercermin dari kontraksi yang semakin berkurang menjadi 0,23 persen (yoy) dari kontraksi kuartal sebelumnya 6,15 persen (yoy).

Sementara itu, perbaikan konsumsi rumah tangga dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) masih terbatas, masing-masing terkontraksi sebesar 2,23 persen (yoy) dan 4,53 persen (yoy). Seiring pembatasan mobilitas masyarakat yang berlanjut di sejumlah wilayah.

Dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja sebagian besar LU melanjutkan perbaikan, dengan pertumbuhan tertinggi pada LU Informasi dan Komunikasi, LU Pengadaan Air, dan LU Jasa Kesehatan. Secara spasial, perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh seluruh wilayah, dengan wilayah Sulawesi-Maluku -Papua (Sulampua) yang telah kembali tumbuh positif sejak kuartal IV 2020.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement