Ahad 09 May 2021 08:11 WIB

Jumlah Pengangguran di Kaltim Mencapai 128.460 Orang

Mayoritas tingkat pengangguran terbuka di Kaltim merupakan lulusan pendidikan tinggi.

ilustrasi:pencari kerja - Pencari kerja mengantre untuk mengisi formulir lamaran pekerjaan saat pameran bursa kerja.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
ilustrasi:pencari kerja - Pencari kerja mengantre untuk mengisi formulir lamaran pekerjaan saat pameran bursa kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) setempat pada Februari 2021 mencapai 128.460 orang."Ini berarti tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kaltim mencapai 6,81 persen dari total angkatan kerja yang sebanyak 1.886.360 orang," ujar Kepala BPS Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Sabtu (8/5).

Jika jumlah pengangguran dan TPT ini dirinci menurut pendidikan, maka TPT untuk pendidikan SD ke bawah sebesar 4,74 persen, TPT untuk pendidikan SMP sebesar 7,18 persen.Kemudian TPT untuk pendidikan SMA atau yang sederajat sebesar 7,58 persen, dan TPT untuk Pendidikan Tinggi sebesar 8,43 persen.

Baca Juga

Dibandingkan dengan Agustus 2020, lanjutnya, maka TPT untuk semua jenjang pendidikan mengalami kenaikan, kecuali pada jenjang SMA/SMK dan Diploma.TPT pada jenjang SMA/SMK, katanya lagi, menurun cukup tinggi jika dibanding TPT Agustus 2020 yang sebesar 10,20 persen.

Ia juga mengatakan, penduduk yang bekerja di Kaltim sebanyak 1.757.900 orang, atau meningkat 65.100 orang ketimbang keadaan Agustus 2020. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah di sektor jasa perusahaan, yakni naik sebesar 1,11 persen.

Sementara lapangan usaha yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminansosial wajib, yakni naik 1,24 persen."Di sisi lain, sebanyak 839.590 orang atau 47,76 persen bekerja pada kegiataninformal. Jumlah ini mengalami kenaikan 0,62 persen ketimbang Agustus 2020," ucap Anggoro.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement