REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat menertibkan kendaraan roda empat plat hitam dan angkutan kota (angkot) agar tidak parkir atau berhenti dalam waktu lama di depan Stasiun Tanah Abang sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Pantauan Antara di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/5), petugas Dinas Perhubungan meminta sopir angkot untuk tidak ngetem atau menunggu penumpang di depan stasiun dalam waktu yang lama.
Selain itu, kendaraan roda empat plat hitam yang diperkirakan ojek mobil daring juga menaikkan dan menurunkan penumpang bahkan menunggu penumpang di kawasan tersebut. Belum lagi, lalu lalang warga yang keluar masuk stasiun kemudian menyeberang menuju halte bus TransJakarta atau menuju pasar di Jalan Jati Baru 2 menjadi perhatian petugas.
Satu mobil derek dari Satuan Pelaksana Perhubungan Kecamatan Gambir juga disiagakan di depan stasiun yang bisa digunakan apabila ada kendaraan yang nekat parkir. Sementara itu, di pintu keluar Stasiun Tanah Abang sekitar pukul 12.00 WIB, tidak ada kepadatan penumpang.
Petugas Kepolisian dan Satpol PP bersiaga di sekitar stasiun untuk memperlancar arus penumpang termasuk mengingat agar warga menerapkan protokol kesehatan. Sebagian besar para penumpang yang turun di Stasiun Tanah Abang itu mengarah ke kawasan Pasar Tanah Abang.
Akses melalui Stasiun Tanah Abang ditutup pada pukul 15.00-19.00 WIB. Langkah itu dilakukan untuk menekan kerumunan di Pasar Tanah Abang menjelang Lebaran. Meski begitu, pengguna kereta rel listrik (KRL) bisa berhenti untuk transit atau berganti kereta di Stasiun Tanah Abang mulai Selasa (4/5).
Dengan kebijakan tersebut, pengguna KRL lintas Rangkasbitung bisa turun di Stasiun Tanah Abang untuk berganti kereta ke jurusan lain, seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang."Meskipun demikian, Stasiun Tanah Abang tetap tidak melayani pengguna yang hendak keluar maupun masuk stasiun pada pukul 15.00 - 19.00 WIB," demikian kata KCI melalui akun twitternya @CommuterLine, Selasa (4/5).