Tantangan lomba murottal Umma

Awalnya, Ria mengetahui informasi Umma dari iklan Instagram. Usai melihat pengumumannya, ia merasa tertarik untuk mencoba.

“Saya baca detailnya, ada konten podcast. Lalu saya lihat di komen, ada yang nanya boleh diisi murottal juga tidak. Kemudian admin Umma jawab boleh. Dari situ, saya coba. Saya tahu lomba ini mepet waktunya, H-3. Segera saya langsung rekam dibantu adik,” jelas dia.

Selama mengikuti lomba, Ria harus bisa membagi waktu dengan baik. Dia bercerita, ada saat deadline pengumpulan konten berdekatan dengan waktu SBMPTN hanya berjarak dua hari. Selain itu, dia juga sempat sakit radang, flu, dan batuk selama sepekan.

Itu semua membuat Ria bingung dan berniat untuk mengundurkan diri. Namun, karena dorongan dari keluarga, ia mengurungkan niatnya.

“Saya rekam saat malam hari karena sebelumnya aktivitas saya untuk belajar persiapan masuk kuliah. Saya juga latihan bersama adik, kita saling belajar,” tuturnya.

Dia mengungkapkan rasa senangnya saat bisa melewati ini semua, ujian dan deadline lomba dan beraharap kedepannya dia bisa menjadi qari terbaik.

“Insya Allah kedepannya saya mau unggah konten murottal karena selama ini alatnya terbatas dan terus memperdalam murottal,” tambah dia.