REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanduk bertuliskan penolakan terhadap pemudik balik ke Jakarta tanpa surat Covid-19 dipasang oleh masyarakat di berbagai tempat. Tindakan ini banyak dinilai sebagai kewaspadaan warga yang terus meningkat terkait penyebaran Covid-19. Namun di lain sisi, beberapa destinasi wisata ramai dikunjungi sebelum adanya penutupan, yang justru menunjukkan minimnya kewaspadaan terkait virus.
Dua kondisi berbeda ini dijelaskan oleh pengamat perubahan sosial Budi Rajab disebabkan oleh ketidaktegasan pemerintah. Menurutnya, minim atau tingginya kewaspadaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh ketegasan pemerintah terkait aturan.
Sementara, berbagai contoh seperti adanya pemudik yang berhasil lolos dari pos penyekatan hingga lambatnya penutupan tempat wisata, menunjukkan penegakkan aturan yang bermasalah.
"Ini juga masalahnya, pemerintahnya tidak terlalu tegas, kalau tegas masyarakat juga akan takut. Kalau ini kan ada yg bisa lolos, jadi seperti gray area atau nggak begitu jelas, masyarakat berani jadinya," katanya, Senin (17/5).