REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pada Senin mendesak PBB menghentikan kejahatan Israel terhadap anak-anak Palestina.
Dalam sebuah pesan kepada Virginia Gamba, utusan khusus PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Maliki mengatakan bahwa serangan hebat dan kekerasan Israel di Gaza telah menyebabkan kematian puluhan anak. Dia menambahkan bahwa anak-anak Palestina tidak memiliki tempat yang aman untuk mencari perlindungan.
"Kami meminta Gamba untuk melindungi anak-anak Palestina dan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya terhadap anak-anak Palestina," kata Maliki
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban meninggal akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 212, termasuk 61 anak-anak, 35 wanita dan 16 warga lanjut usia, sementara 1.400 lainnya terluka.
Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pantai dan meratakan sejumlah bangunan bertingkat. Sepuluh warga Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Ketegangan yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina berjanji untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.