Selasa 18 May 2021 18:48 WIB

Cerita Mualaf Rayakan Idul Fitri Pertama dengan Penuh Syukur

Ada antara 50 ribu sampai 80 ribu mualaf di Inggris.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
mualaf (ilustrasi)
Foto:

Sejak menemukan Islam, dia sekarang merasa memiliki kekuatan untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya dengan lebih baik. "Mempelajari Islam mengajarkan saya bahwa ada orang di luar sana yang lebih menderita daripada saya, dan saya merasa sangat diberkahi karena memiliki semuanya."

Mualaf lain, Rakiim Huang, menikmati Hari Raya Idul Fitri justru tidak bersama keluarganya, tetapi sahabat. Betapa tidak, keputusannya memeluk agama Islam ditentang oleh orang tuanya. Dia baru mengucapkan syahadat pada 8 Maret 2021 ini. 

"Ketika saya lahir, saya adalah seorang Muslim, tetapi saya lahir dalam keluarga non-Muslim dan dibesarkan seperti itu, dan sekarang saya kembali ke Islam," ujarnya menjelaskan.

Setelah menandai Ramadhan pertamanya sebagai seorang Muslim, Huang hampir tidak bisa menahan kegembiraannya untuk Idul Fitri. Huang terpaksa tidak merayakan Idul Fitri bersama keluarganya, tetapi bersama teman-teman dekatnya yang juga menganut agama Islam.

Dia berencana pergi ke salah satu rumah keluarga mereka untuk berpesta dan bermain sepak bola.

"Saya tidak bisa menjelaskan betapa senangnya saya. Saya sudah punya dua baju baru, satu untuk dipakai saat Sholat Idul Fitri dan satu lagi untuk dipakai ke rumah teman saya," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement