Rabu 19 May 2021 16:09 WIB

Prancis Usulkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza ke DK PBB

AS didesak memainkan peran konstruktif untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza

Rep: kamran dikarma/ Red: Hiru Muhammad
 Pelayat berdoa atas jenazah 17 warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel semalam di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021.
Foto: AP/Sanad Latifa
Pelayat berdoa atas jenazah 17 warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel semalam di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Prancis telah mengusulkan resolusi tentang seruan gencatan senjata di Jalur Gaza ke Dewan Keamanan PBB. Hal itu dilakukan berkoordinasi dengan Mesir dan Yordania.

Elysee Palace dalam keterangannya mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berada di Paris untuk KTT di Afrika. Macron dan Sisi menyetujui proposal resolusi saat melakukan konferensi video dengan Raja Yordania Abdullah II."Ketiga negara sepakat pada tiga elemen sederhana: Penembakan harus dihentikan, waktunya telah tiba untuk gencatan senjata dan Dewan Keamanan PBB harus menangani masalah tersebut,” kata Elysee Palace pada Selasa (18/5) malam, dikutip laman Al Arabiya.

Prancis, yang telah menyerukan gencatan senjata cepat selama beberapa hari di Gaza, mengatakan mendukung mediasi lewat kepemimpinan Mesir. Dewan Keamanan PBB telah tiga kali gagal mengadopsi deklarasi bersama untuk menyerukan pertempuran di Gaza. Tiga draf pernyataan yang masing-masing diusulkan Cina, Norwegia, dan Tunisia, ditolak Amerika Serikat (AS).

Cina sempat menyerukan AS memainkan peran konstruktif untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Beijing pun meminta Washington berhenti memblokir upaya PBB yang menuntut diakhirinya pertumpahan darah di sana.

“Kami menyerukan AS memikul tanggung jawabnya dan mengambil posisi yang tidak memihak untuk mendukung Dewan (Keamanan PBB) dan memainkan perannya dalam mendinginkan situasi serta membangun kembali kepercayaan untuk solusi politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian dalam konferensi pers pada Senin (17/5).

Zhao menegaskan Cina mengutuk keras kekerasan dan serangan terhadap warga sipil. Beijing pun menyerukan agar serangan udara, darat, dan roket serta tindakan lain yang memperburuk situasi segera diakhiri.

Cina meminta Israel menahan diri dan secara efektif mematuhi resolusi PBB yang relevan. “Hentikan penghancuran rumah-rumah rakyat Palestina, hentikan pengusiran orang-orang Palestina, dan berhenti memperluas program permukiman, hentikan ancaman kekerasan serta provokasi terhadap Muslim dan mempertahankan serta menghormati status quo sejarah Yerusalem sebagai situs suci agama,” kata Zhao.

sumber : ap
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement