Jumat 28 May 2021 01:06 WIB

Ini Alasan Vaksinasi Terhadap Lansia di Bandung Masih Rendah

Lansia yang sudah menyatakan siap divaksin belum tentu lolos pemeriksaan kesehatan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Vaksinasi kepada lansia saat vaksinasi massal secara drive thru bagi lansia dan mitra Gojek, di Monumen Perjuangan (Monju), Kota Bandung, Kamis, (27/5). Vaksinasi tersebut dilakukan sebagai upaya percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Kota Bandung bagi pelayan publik juga lansia.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Vaksinasi kepada lansia saat vaksinasi massal secara drive thru bagi lansia dan mitra Gojek, di Monumen Perjuangan (Monju), Kota Bandung, Kamis, (27/5). Vaksinasi tersebut dilakukan sebagai upaya percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Kota Bandung bagi pelayan publik juga lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengungkapkan sejumlah alasan penyebab target untuk vaksinasi Covid-19 terhadap lansia di Kota Bandung relatif masih rendah. Vaksinasi lansia sejauh ini baru mencapai 31 persen atau kurang lebih 95 ribu orang dari target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebanyak 300 ribu lebih lansia.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan perlakuan terhadap lansia yang akan divaksinasi Covid-19 memerlukan perhatian yang lebih khusus. Lansia yang sudah menyatakan siap divaksin belum tentu lolos saat pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh petugas.

Baca Juga

"Kan lansia, treatmentnya khusus. Jadi belum tentu dia sekedar mau tapi dia belum tentu bisa, bisa jadi dia punya penyakit yang harus dinetralkan dulu misal dia punya tekanan darah tinggi, dia punya diabet atau punya penyakit bawaan lain harus dinormalkan dulu. Itu yang mungkin membuat keterlambatan," ujarnya saat meninjau vaksinasi di Monumen Perjuangan, Kamis (27/5).

Ia mengungkapkan, selain itu tidak semua lansia yang akan divaksinasi secara mandiri dapat datang ke lokasi vaksin. Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan salah satu perusahaan startup di bidang transportasi dengan harapan dapat mempermudah lansia yang akan divaksin dengan cara dilakukan penjemputan.

Pihaknya juga menyoroti kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) terhadap lansia, dengan meminta disiapkan ruang unit gawat darurat (UGD) skala kecil di tiap lokasi vaksinasi. "Proses pasca KIPI itu kan kita minta harus ada UGD mini," katanya. Ia sudah meminta agar kewilayahan untuk menyiapkan tempat tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat dan salah satu perusahaan start up transportasi melakukan vaksinasi massal terhadap 10 ribu lansia dan mitra gojek di Monumen Perjuangan, Kota Bandung memakai layanan drive thru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement