Kamis 10 Jun 2021 09:41 WIB

Eks Direktur Mossad: Netanyahu Buat Kesalahan Strategis

Langkah Netanyahu dinilai justru membuat Iran semakin meningkatkan pengayaan uranium.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Pool AP/Sebastian Scheiner
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan direktur Mossad, Tamir Pardo, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melanggar 'strategi negara' dalam urusan dengan Iran dan dukungan Amerika Serikat, Rabu (9/6). Dia menilai Netanyahu membuat kesalahan strategis ketika melakukan konflik terbuka dengan pemerintahan Barack Obama dan Joe Biden atas Iran.

Pardo mempertanyakan klaim Netanyahu terdahulu bahwa Israel akan sepenuhnya mengabaikan AS, padahal sekutunya itu yang menyediakan pesawat dan senjata untuk mempertahankan diri. "Kita harus melakukan segalanya untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir," ujarnya.

Baca Juga

Kebijakan Netanyahu, menurut Pardo, telah membantu mendorong pemerintahan AS di bawah Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran 2015. Keputusan itu pula yang membuat Teheran melewati tingkat pengayaan nuklir hingga 60 persen.

"Iran tidak akan pernah bermimpi mereka akan mendapatkan pengayaan uranium tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya di era sebelumnya," ujar Pardo menyinggung kurangnya strategi di pihak Israel bersama dengan pemerintahan Trump.