REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lonjakan kasus covid-19 yang menyebabkan tingkat keterisian Rumah Sakit di sejumlah daerah makin tinggi serta ditambah para tenaga kesehatan kewalahan menangani pasien membuktikan bahwa kondisi penularan covid-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Karena itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mendukung bila pemerintah memberlakukan kebijakan apapun namanya, untuk mencegah kerumunan dan interaksi warga khususnya di Pulau Jawa.
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said menjelaskan kondisi penularan yang memasuki fase darurat perlu dilakukan langkah tegas dan drastis dengan melakukan pengetatan pergerakan atau kerumunan warga. Kerumunan adalah penyebab penularan covid-19 yang begitu cepat apalagi munculnya varian baru yang meningkatkan penularan dan memperberat keparahan penyakit.“Apapun kebijakan pemerintah, yang bertujuan mencegah kerumunan dan interaksi warga tentu akan mengurangi risiko penularan”, tutur Sudirman.
“Kami mohon para pemimpin masyarakat dan tokoh agama seperti NU, PGI, KWI, Muhammadiyah, Walubi dan lain-lain dapat memperkuat dukungan kepada Pemerintah dalam menjalankan kebijakan tersebut”, kata Sudirman kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/6).
Menurut Sudirman, akan lebih efektif bila kebijakan pengendalian interaksi dan pergerakan warga dapat dilakukan secara serentak di seluruh pulau Jawa yang cukup padat. Saat ini, lanjut dia, rem darurat seluruh Pulau Jawa harus segera ditarik sambil melakukan tracing dan vaksinasi serentak di berbagai daerah.
Satuan tugas Penanganan Covid-19 per Juni 18 2021 mencatat kasus covid-19 bertambah 12.900 orang dengan 290 kematian. Sedangkan total kasus aktif kini mencapai 130.096 orang.
Sudirman mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemuka agama, tokoh partai politik untuk fokus bersama-sama melakukan pengendalian pandemi covid-19 di Indonesia. “Para politisi mari libur berpolitik dulu. Seluruh tindakan harus mengutamakan keselamatan rakyat terutama dalam penanganan covid-19,” katanya.