Selasa 22 Jun 2021 15:55 WIB

PB IDI : Pemerintah Wajib Siapkan Stok Oksigen di Daerah

Oksigen adalah kunci dalam merawat beberapa pasien Covid-19.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengangkat tabung oksigen di depot pengisian oksigen medical, Manggarai, Jakarta, Jumat (18/6). Menurut pemilik depot pengisian oksigen, Ervan mengungkapkan permintaan oksigen pada seminggu terakhir mengalami peningkatan mencapai 50 persen seiring dengan jumlah pasien covid-19 di DKI Jakarta mengalami lonjakan sebanyak 4.144 kasus positif Covid-19 pada Kamis (17/6) atau mendekati kasus lonjakan tertinggi pada 7 Februari lalu sebanyak 4.213 kasus. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengangkat tabung oksigen di depot pengisian oksigen medical, Manggarai, Jakarta, Jumat (18/6). Menurut pemilik depot pengisian oksigen, Ervan mengungkapkan permintaan oksigen pada seminggu terakhir mengalami peningkatan mencapai 50 persen seiring dengan jumlah pasien covid-19 di DKI Jakarta mengalami lonjakan sebanyak 4.144 kasus positif Covid-19 pada Kamis (17/6) atau mendekati kasus lonjakan tertinggi pada 7 Februari lalu sebanyak 4.213 kasus. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan  saat ini pemerintah harus menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat di seluruh rumah sakit di Indonesia. Apalagi kasus Covid-19 semakin meningkat setiap harinya.

"Bukan berharap yang buruk. Tapi ada baiknya kami dorong pemerintah menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat. Seperti mendesentralisasi stok di beberapa daerah sehingga segera tersedia jika suplai terganggu. Semoga kami punya mitigasi untuk hal ini," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Selasa (22/6).

Kemudian, ia melanjutkan semua harus lawan pandemi Covid-19 ini bersama-sama. Jauhi agitasi politik, apalagi merendahkan dengan kata-kata seperti herd stupidity, baik untuk pemerintah atau masyarakat. Merendahkan pihak lain bukan sebuah jalan dan tidak akan juga menghentikan penularan Covid-19 yang semakin tinggi.

"Beberapa bulan silam sebenarnya kami punya cukup waktu memitigasi krisis oksigen seperti yang terjadi di Yogyakarta saat ini. Apalagi oksigen adalah kunci dalam merawat beberapa pasien Covid-19. Saya harap, daerah lain punya mitigasi stok oksigen ini mulai sekarang. Wajib," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Sekretaris Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma mengkhawatirkan pasokan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19. Ia juga telah mendapat laporan terdapat kekurangan tabung oksigen di Jawa Tengah."Saat ini kami mendapat laporan kekurangan tabung oksigen di Jawa Tengah. Mengenai (kekurangan) oksigen kami pernah mengalami tahun lalu dimana satu provinsi mengeluh hebat bahwa oksigen sama sekali tidak ada. Ini terjadi pada Desember-Januari di NTT," katanya, Ahad (20/6).

Persoalannya, sebut Lia, bagaimana dengan RS yang akses transportasi oksigennya jauh, sehingga membutuhkan sarana transporrasi khusus. Pihak PERSI mendorong RS memproduksi oksigen sendiri, sehingga mengurangi ketergantungan pengiriman oksigen.

Begitu juga soal RS Covid dengan fasilitas medis dan SDM yang kurang. Karena itu pihak PERSI berupaya menambah fasilitas kesehatan dan tenaga medis, agar pelayanan kasus Covid-19 tetap bisa maksimal serta menghindari percepatan penularan kasus Covid-19.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement