Selasa 29 Jun 2021 15:24 WIB

Varian Delta Buat Empat Kota di Australia Lockdown

Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, memulai penguncian selama empat hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Penonton kembali ke Melbourne Park setelah lima hari penguncian Covid-19 dalam kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Kamis, 18 Februari 2021.
Foto: AP/Andy Brownbill
Penonton kembali ke Melbourne Park setelah lima hari penguncian Covid-19 dalam kejuaraan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Kamis, 18 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Empat ibu kota negara bagian Australia menerapkan lockdown atau penguncian wilayah untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Pihak berwenang berupaya untuk menahan varian baru virus corona, yaitu varian Delta yang sangat menular.

Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, memulai penguncian empat hari pada Selasa (29/6) tengah malam. Sementara Brisbane, ibu kota Queensland, akan memasuki penguncian tiga hari mulai Selasa malam. Sebelumnya, ibu kota New South Wales, Sydney dan Darwin, ibu kota Northern Territory sudah melakukan penguncian terlebih  dahulu.

Baca Juga

Secara kolektif, keempat kota tersebut memiliki populasi lebih dari 10,2 juta orang. Hingga Senin (28/6) sore, keempat kota itu secara kumulatif memiliki 271 kasus aktif, yang sebagian besar berasal dari New South Wales.

Penduduk Perth dan wilayah Peel harus tinggal di rumah kecuali untuk alasan mendesak. Pejabat setempat mendeteksi kasus ketiga Covid-19, yang terkait dengan wabah di Sydney. Sementara di Brisbane, orang-orang akan diminta untuk tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan penting, perawatan kesehatan, belanja bahan makanan, atau olahraga.

Sydney menerapkan lockdown selama dua minggu hingga 9 Juli. Sementara, penguncian di Darwin diperpanjang selama 72 jam hingga Jumat mendatang.

Kekhawatiran strain Delta dapat memicu wabah yang signifikan. Pihak berwenang pada Senin malam mengatakan orang yang berusia di bawah 60 tahun sudah bisa mendapatkan vaksin AstraZeneca jika disetujui oleh dokter mereka.

Vaksinasi juga telah diwajibkan bagi pekerja perawatan lanjut usia dan karyawan yang berisiko tinggi di hotel karantina. "Saya benar-benar nyaman dengan peluncuran vaksin pada sektor perawatan lansia," kata kepala petugas medis Australia Paul Kelly kepada Australian Broadcasting Corporation.

Penerapan lockdown, pelacakan kontak dengan cepat, dan aturan menjaga jarak sosial yang ketat telah membantu Australia menjaga kasus Covid-19 yang relatif rendah. Sejauh ini Australia mencatat lebih dari 30.500 kasus dan 910 kematian, tetapi peluncuran vaksin di Australia mengalami hambatan.

Pihak berwenang Australia dua minggu lalu membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca hanya untuk orang berusia di atas 60 tahun karena masalah pembekuan darah. Pemerintah merekomendasikan suntikan Pfizer kepada semua orang di bawah 60 tahun sebagai perubahan besar pada upaya vaksinasi.

Sejauh ini, Australia telah memvaksinasi hampir 5 persen dari populasinya. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat yang mencapai 46 persen dan Inggris 48 persen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement