REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kontak antara Turki dan Amerika Serikat mengenai keamanan Bandara Kabul di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS akan berlanjut. Hal itu dikonfirmasi menteri pertahanan Turki.
"Belum ada keputusan yang dicapai saat ini," kata Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar usai kunjungannya ke Kirgistan dan Tajikistan, Jumat (2/7).
“Kami akan membahas hasil pembicaraan pada pertemuan yang dipimpin oleh presiden kami. Kami akan menerapkan rencana itu setelah persetujuan presiden," ujar dia.
Delegasi Departemen Luar Negeri AS dan pejabat Pentagon tiba di Ankara pekan lalu untuk membahas upaya menjaga Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul tetap beroperasi setelah penarikan pasukan AS yang akan berakhir pada 11 September.
Menurut Kementerian Pertahanan Turki, kedua pihak kemudian sepakat untuk melanjutkan diskusi.
Situasi di Afghanistan memanas setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa semua pasukan Amerika akan mundur dari negara yang dilanda perang itu pada 11 September, yang kemudian diikuti dengan sekutu NATO. Biden dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah membahas masalah ini saat pertemuan puncak para pemimpin NATO baru-baru ini di Brussel.
Ankara telah meluncurkan operasi militer dan logistik di bandara itu selama enam tahun sebagai bagian dari Misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO.