Ahad 04 Jul 2021 21:54 WIB

Panglima TNI-Kapolri Tinjau Vaksinasi di Minhaajurrosyidiin

Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes tinjau vaksinasi Covid-19 di Minhaajurrosyidiin

Menteri Kesehatan bersama Kapolri dan Panglima TNI meninjau vaksinasi yang diadakan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia bersama Dinkes DKI di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Pondok Gede, Ahad (4/7)
Foto: Dok Istimewa
Menteri Kesehatan bersama Kapolri dan Panglima TNI meninjau vaksinasi yang diadakan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia bersama Dinkes DKI di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Pondok Gede, Ahad (4/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia bersama Ponpes Minhaajurrosyidiin dan Puskesmas Cipayung menghelat vaksinasi Covid-19 secara massal sejak 14 Juni 2021. 

Kesuksesan perhelatan ini membuat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, tertarik meninjau lokasi. 

Baca Juga

Para pejabat tinggi Indonesia tersebut meninjau secara langsung vaksinasi Covid-19. Dalam kunjungan tersebut, mereka mengapresiasi kinerja Ponpes Minhaajurrosyidiin dan DPP LDII dalam menyukseskan program vaksinasi.  

Apresiasi datang dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia memuji Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD di pesantren tersebut yang menjadi lokasi vaksinasi. Selain tempatnya luas, padepokan itu juga memiliki sirkulasi udara yang baik, serta tersedia toilet yang memadai. 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga berdialog dengan Kepala Puskesmas Cipayung drg. Rini Muharini. Dia menanyakan berbagai kendala yang dialami para tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan vaksinasi. 

“Kami kekurangan nakes pak, apabila Panglima TNI berkenan menambah nakes, kita akan menambah sentra vaksinasi di wilayah Cipayung agar target segera tercapai," ujar drg  Rini Muharini. 

Mendengar jawaban itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku siap untuk membantu menfasilitasi, termasuk menambah nakes agar pencapaian target masyarakat yang divaksin segera terpenuhi. 

“TNI siap menambah nakes untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di wilayah Jabodetabek. Lalu berapa orang yang di vaksin sehari?” ujarnya bertanya kepada salah satu nakes TNI. 

“Siap, mampu memvaksin 400 lebih masyarakat dalam sehari,” jawab nakes TNI tersebut. 

Marsekal Hadi Tjahjanto pun memberi apresiasi terhadap nakes itu, sekaligus berpesan di samping melaksanakan tugas, harus tetap menjaga kesehatan dan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Panglima juga berpesan kepada masyarakat yang akan melaksanakan vaksin, walaupun sudah divaksin agar tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan yang utama. 

Sementara itu, Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Teddy Suratmadji, yang hadir menemani tiga pejabat negara yang meninjau lokasi juga memberi penjelasan.  

Menurutnya, kegiatan DPP LDII yang diselengarakan  14 Juni 2021 ini, pada awalnya untuk para santri dan guru-guru pondok serta warga di sekitar pondok. 

Namun, karena dianggap representatif baik tempat maupun panitia penyelenggaranya, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur mengusulkan dibuka untuk umum.

“Program vaksinasi ini merupakan salah satu wujud permintaan Bapak Presiden Joko Widodo yang disampaikan langsung kepada Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, agar bisa membantu program pemerintah menyukseskan Vaksinasi target satu juta orang per hari,” ujarnya.   

DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia kemudian bekerja sama dengan Ponpes Minhaajurrosyidiin dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk merealisasikannya. Vaksinasi massal yang dilaksanakan di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta Timur ini menargetkan 500 peserta sehari dan akan terus bertambah sesuai dengan arahan pemerintah.  

Hingga kini, sudah ada 9.438 warga yang berhasil divaksin. Mereka terdiri dari santri dan pengurus Ponpes Minhaajurrosyidiin, warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia, dan warga Kelurahan Lubang Buaya. Dengan adanya bantuan tenaga nakes dari TNI yang semula 50 menjadi 100 orang, harapannya target seribu orang perhari bisa tercapai.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement