Kamis 08 Jul 2021 11:06 WIB

Bulog Siapkan 200 Ribu Ton Beras untuk Bansos PPKM Darurat

Saat ini ada 1,4 juta ton beras yang tersebar di gudang-gudang Bulog.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja mengecek beras di Gudang Perum BULOG Serang, Banten, Jumat (18/6/2021). Dirut Perum BULOG Budi Waseso menyatakan hingga bulan Juni 2021 stok beras BULOG sudah mencapai 1,4 juta ton atau sudah bisa memenuhi stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan aman untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun sehingga diharapkan tahun 2021 pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja mengecek beras di Gudang Perum BULOG Serang, Banten, Jumat (18/6/2021). Dirut Perum BULOG Budi Waseso menyatakan hingga bulan Juni 2021 stok beras BULOG sudah mencapai 1,4 juta ton atau sudah bisa memenuhi stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan aman untuk kebutuhan nasional hingga akhir tahun sehingga diharapkan tahun 2021 pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan sedang menyiapkan beras sebanyak 200 ribu ton untuk tambahan bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Beras ini akan diberikan kepada penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sesuai instruksi Presiden pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Bulog siap melaksanakan penugasan menyalurkan tambahan beras untuk bantuan sosial kepada 10 juta penerima Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta Program Keluarga Harapan, masing-masing nanti akan mendapat tambahan bantuan beras sebanyak 10 kilogram”, kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, Kamis (8/7).

Baca Juga

Sebelumnya pada Rabu (7/7), presiden menggelar rapat internal bersama sejumlah menteri dan Dirut Perum Bulog. Rapat tersebut secara khusus membahas tentang mekanisme pengaturan cadangan beras pemerintah.

Budi menyampaikan, bansos dicairkan seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak tanggal 3 – 20 Juli 2021.

Ia pun menegaskan, jajaran Bulog berkomitmen memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan untuk program ini adalah yang terbaik. Terlebih mengingat stok beras yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dalam kondisi bagus.

“Dengan adanya tambahan bansos beras ini maka tidak hanya masyarakat penerima Bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19 karena beras Bulog ini berasal dari beras petani yang dibeli saat panen raya sesuai amanah dari Inpres Nomor 5 Tahun 2015”, kata Budi Waseso.

Budi mengatakan, peran Bulog sebagai salah satu perusahaan negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah teruji. Itu dibuktikan dengan besarnya penyaluran Beras KPSH (Operasi Pasar) sejak awal terjadinya pandemi dalam rangka stabilisasi harga di tingkat konsumen serta suksesnya penyaluran Beras Bantuan Presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek pada tahun lalu.

Sementara itu, Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya segera mengirimkan data penerima BST dan PKH ke Bulog baru disalurkan melalui jaringan Bulog di seluruh Indonesia."Penerima BST dan PKH akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg yang disalurkan oleh pihak Bulog,” ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement