REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra, menanggapi respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kritikan yang disampaikan BEM UI yang menjuluki Presiden Jokowi 'The King of Lip Service'. Ia pun keberatan kritikan tersebut disamakan dengan serangan pribadi yang pernah diterima Jokowi sebelumnya seperti ungkapan 'klemer-kelmer', dan 'plonga-plongo'.
"Saya kurang sepakat dengan pendapat itu ketika 'The King of Lip Service' disamakan dengan personal beliau seperti 'klemar-klemer', 'plonga-plongo' dan lain sebagainya," kata Leon dalam diskusi daring, Jumat (9/7).
Leon menjelaskan meme yang diunggah di akun resmi BEM UI beberapa waktu lalu merupakan bentuk kritik BEM UI kepada Jokowi sebagai presiden lantaran apa yang disampaikan Jokowi tidak sesuai kenyataan. Dia membantah bahwa pernyataan tersebut merupakan serangan personal terhadap Jokowi.
"Jadi pertama itu adalah dua hal yang berbeda antara serangan personal seperti 'klemar-klemer', 'plonga-plongo' dengan kritik yang kita sebut 'the king of lip service'," tuturnya.
Ia menjelaskan alasan BEM UI memberikan Jokowi julukan 'The King of Lip Service' lantaran banyak permasalahan yang menjadi sorotan publik, yang juga dikawal oleh BEM UI dan beberapa elemen gerakan lainnya, yang tidak secara serius disikapi oleh presiden. Menurutnya pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi terkait beberapa isu krusial seperti revisi UU ITE, isu penguatan terhadap KPK hanya angin segar belaka dan bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di realita.
"Makanya kita sebut pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh beiiau hanya sekedar lip service aja gitu bukan kemudian pernyataan yang bisa kita pegang sebagai masyarakat untuk berharap permasalahan tadi bisa diselesaikan dari apa yang sudah Pak Jokowi sampaikan," ungkapnya.
Sebelumnya BEM UI mengunggah sebuah meme berisi kritik kepada Presiden Joko Widodo di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. Dalam meme tersebut, BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.