Ahad 11 Jul 2021 12:31 WIB

PB IDI: Fokus dalam Penanganan Covid, Jangan Ada Drama

Ketua Satgas PB IDI meminta pemerintah dan masyarakat harus fokus menangani Covid.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Petugas kesehatan saat merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Kompleks GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/7). Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor kembali dioperasikan untuk menurunkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor pasca terjadinya lonjakan peningkatan kasus Covid-19. Rumah sakit tersebut sudah menerima 8 pasien Covid-19 rujukan dari RSUD Kota Bogor dengan kapasitas 18 tempat tidur untuk pasien covid-19 bergejala sedang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas kesehatan saat merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Kompleks GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/7). Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor kembali dioperasikan untuk menurunkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor pasca terjadinya lonjakan peningkatan kasus Covid-19. Rumah sakit tersebut sudah menerima 8 pasien Covid-19 rujukan dari RSUD Kota Bogor dengan kapasitas 18 tempat tidur untuk pasien covid-19 bergejala sedang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban, mengatakan pemerintah dan masyarakat harus fokus untuk menangani Covid-19. Zubairi menegaskan, tidak perlu terpancing dan jangan biarkan pandemi Covid-19 dijadikan 'teater' oleh oknum tertentu.

"Saya mengharapkan kami untuk fokus pada satu masalah yaitu penanganan Covid-19. Itu saja dulu. Jangan terpancing dan jangan biarkan isu pandemi jadi teater bagi yang berkepentingan atau yang ingin bikin ricuh. Publik sudah lelah dengan drama-drama. Abaikan hal-hal yang tidak berguna," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Ahad (11/7).

Baca Juga

Dalam akunnya, Zubairi juga menjelaskan cara meningkatkan daya tahan tubuh, bukan hanya dengan mengkonsumsi suplemen maupun vitamin saja. Namun, penting juga melakukan olahraga teratur, berhenti minum alkohol dan merokok, tidur cukup serta mengonsumsi makanan bergizi. 

"Pelajaran utama dari pandemi Covid-19 adalah krusialnya kebersihan, kesehatan lebih penting dari kekayaan dan keluarga merupakan segalanya. Jadi, lindungilah keluarga dengan prokes dan vaksin, serta terus dengarkan sains. Mari tetap kuat selama beberapa bulan lagi," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total kasus kumulatif telah menyentuh angka 2.491.006. Sedangkan angka positivity rate harian orang mencapai sebesar 24,15 persen. 

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 65.457 orang meninggal dunia akibat Covid. Sementara untuk total kasus kesembuhan di Indonesia hingga Sabtu (10/7) kemerin telah mencapai 2.052.109 orang. 

Dari penambahan kasus positif ini, Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus harian. Diikuti, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta  Satgas juga melaporkan sebanyak 135.378 suspek masih dalam pemantauan dan pengawasan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement