REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk tahun kedua berturut-turut, ibadah haji tahunan menjadi berubah karena adanya virus corona. Sebelum pandemi, kerumunan besar orang yang mengenakan jubah putih tanpa jahitan mengelilingi Ka'bah.
Dilansir dari laman The National News pada Senin (12/7), ibadah haji kini hanya diizinkan hanya untuk warga negara Arab Saudi dan penduduk kerajaan di bawah serangkaian peraturan dan izin yang ketat. Ini dilakukan dengan pembatasan internal dan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus corona.
Awal Dzulhijjah telah ditetapkan pada Ahad (11/7), 10 hari pertama menuju ibadah haji membawa tonggak penting dan bermakna bagi umat Islam di bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender islam.
Pada Dzulhijjah dan tiga bulan suci lainnya dalam setahun, umat Islam dilarang berperang kecuali sebagai tindakan membela diri. Umat didorong untuk melakukan lebih banyak bentuk ibadah daripada biasanya.