REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Hollywood Mel Gibson sempat menjadi trending topic di Twitter setelah tertangkap kamera memberi hormat kepada Presiden ke-45 AS, Donald Trump. Gibson yang tampaknya hanya berjarak beberapa meter dari mantan presiden, dikabarkan memberikan penghormatan yang berbeda.
Dilansir di laman News.com.au, Kamis (15/7) hal itu terjadi pada pertandingan UFC pada akhir pekan antara Dustin Poirier dan Conor McGregor. Sejumlah warganet menjuluki Gibson sebagai 'patriot' untuk tindakan tersebut.
Aktor yang dikenal karena peran utamanya di Lethal Weapon dan Braveheart itu semakin dianggap sebagai pendukung Trump. Aktor 65 tahun dinilai memiliki ketertarikan dengan Trump, kemungkinan mendukung dalam pemilihan 2016 dan 2020, meskipun dia tidak mengakuinya di depan umum.
Terlepas dari sejarah komentar rasis, dan homofobiknya, Gibson saat ini juga memiliki kesibukan cukup padat. Dia memiliki banyak proyek Hollywood, termasuk film baru dengan Mark Wahlberg dan kemungkinan pembuatan ulang The Wild Bunch.
"Gibson diketahui saat ini sedang syuting tiga film, termasuk dalam pasca-produksi," tulis laporan laman Mercurynews.
Menurut situs film Joblo.com, Gibson dan Danny Glover sempat berada dalam pengembangan aktif serta membuat angsuran kelima dari waralaba Lethal Weapon.
Karier Gibson pernah menurun pada 2006, di mana ia tercatat membuat pernyataan anti-Semit. Padahal kala itu, Gibson boleh dibilang sebagai salah satu bintang paling sukses di Hollywood.
Dia meraih Academy Award untuk penyutradaraan film Braveheart yang dirilis pada 1995, yang juga memenangkan film terbaik. Dia juga menyutradarai film yang sukses secara finansial tetapi kontroversial, yaitu The Passion of the Christ. Karyanya yang lain, Apocalypto, mendapat banyak ulasan positif.