REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Lyodra tidak melupakan akar tradisi yang membentuknya. Sebagai perempuan asal Medan, dia tidak ragu menyisipkan unsur musik tradisional dalam karyanya. Hal itu terwujud di lagu "Oe.. Oe.. Oe..", salah satu tembang di album debutnya.
Pada konferensi pers virtual peluncuran album Lyodra, sang penyanyi menceritakan proses kreatif di balik pembuatan lagu. Tembang "Oe.. Oe.. Oe.." merupakan kolaborasi Lyodra dengan disjoki kenamaan Indonesia, Dipha Barus. Baik Lyodra maupun Dipha sama-sama berdarah Batak Karo.
"Karena sama-sama orang Karo, memutuskan ada sentuhan tradisional, memasukkan instrumen musik Karo. Ada unsur patam-patam," ungkap Lyodra. Sebagai informasi, gendang patam-patam merupakan salah satu komposisi musik tradisional masyarakat Karo.
Elemen tradisional tak hanya pada musik tetapi juga judul yang dipilih. Lyodra menjelaskan pula bahwa judul lagu berasal dari bahasa daerah. Dalam ujaran Karo, "oe" artinya iya. Meskipun, lagu rancak tersebut menggunakan pula gabungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dominan.