Selasa 27 Jul 2021 21:18 WIB

Liga Arab Berharap Tunisia Tinggalkan Masa-masa Sulit

Sekjen liga mengatakan perkembangan di Tunisia diikuti seluruh dunia Arab

Red: Christiyaningsih
Sekretaris jenderal liga mengatakan perkembangan di Tunisia diikuti seluruh dunia Arab.
Sekretaris jenderal liga mengatakan perkembangan di Tunisia diikuti seluruh dunia Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Liga Arab pada Senin mengungkapkan harapannya agar Tunisia bisa keluar dari masa-masa sulitnya.

Menyusul pengumuman Presiden Tunisia Kais Saied bahwa dia untuk sementara mengambil alih kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif, menteri luar negeri negara itu, Othman Jerandi, memanggil Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit untuk membahas perkembangan terakhir dan motif di balik keputusan Saied.

Baca Juga

Menurut pernyataan Liga Arab, Gheit menyuarakan dukungan penuh untuk rakyat Tunisia dan mengungkapkan harapan agar negara itu bisa segera meninggalkan masa-masa sulitnya. Dia menambahkan bahwa perkembangan di Tunisia sedang diikuti oleh seluruh dunia Arab.

Dalam pidatonya pada Minggu, Saied mengatakan akan mencabut kekebalan semua anggota parlemen dan mengambil peran sebagai jaksa penuntut umum. Presiden mengatakan dia mengambil keputusan ini setelah berkonsultasi dengan Mechichi dan Ketua Parlemen Rached Ghannouchi.

Sementara itu, Ghannouchi menggambarkan langkah Saied sebagai "kudeta penuh" terhadap konstitusi Tunisia, revolusi dan kebebasan di negara itu.

Tunisia telah dicengkeram oleh krisis yang mendalam sejak 16 Januari, ketika Mechichi mengumumkan perombakan kabinet, tetapi Saied menolak untuk mengadakan upacara pelantikan menteri baru. Negara itu juga menghadapi krisis ekonomi dan lonjakan kasus Covid-19 di tengah kemungkinan kolapsnya sistem kesehatan negara.

Tunisia dipandang sebagai satu-satunya negara Arab yang berhasil melakukan transisi demokrasi di antara negara-negara lain yang juga mengalami revolusi rakyat yang menggulingkan rezim yang berkuasa, termasuk Mesir, Libya, dan Yaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement