Rabu 04 Aug 2021 05:49 WIB

Pendaftaran FFI 2021 Dibuka Hingga Akhir Agustus

Untuk pertama kalinya, Komite FFI mengajak masyarakat umum turut berpartisipasi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Garin Nugroho
Foto: Teresia May/Antara
Garin Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaftaran Festival Film Indonesia (FFI) 2021 tersisa sekitar satu bulan. Sejak pendaftaran dibuka bersamaan dengan peluncuran acara pada 15 Juli 2021, Komite FFI sudah mulai menerima registrasi.

Terdapat film cerita panjang, film pendek, film dokumenter maupun film animasi, dan kritik film yang terdaftar secara daring. Ada sejumlah aturan yang berbeda dengan pelaksanaan FFI tahun lalu.

Pada tahun ini, Komite FFI memberikan kelonggaran bagi film cerita panjang yang telah ditayangkan di festival-festival internasional untuk turut mendaftar. Begitu pula bagi film noncerita panjang.

Film pendek, film dokumenter, dan film animasi yang belum rilis dan belum ditayangkan untuk umum juga mendapat kelonggaran. Kebijakan tersebut mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Syarat dan ketentuan lengkap pendaftaran dapat diakses di situs resmi FFI, yang prosesnya ditutup pada 31 Agustus  2021. Untuk pertama kalinya, Komite FFI mengajak masyarakat umum turut berpartisipasi.

Penikmat film Indonesia bisa ikut memilih sinema, aktor, dan aktris terfavorit yang filmnya ditonton sepanjang Oktober 2020 sampai Agustus 2021. Pemilihan daring di situs resmi FFI mulai 1 September 2021 sampai 31 Oktober 2021.

Pemenang kategori terfavorit pilihan penonton akan mendapat Piala Usmar Ismail untuk kategori film terfavorit. Sementara, Piala Bambang Irawan diberikan untuk kategori aktor terfavorit.

Penyandang gelar aktris terfavorit akan dianugerahi Piala Chitra Dewi. Penggunaan nama-nama tokoh perfilman tersebut adalah bentuk apresiasi atas karya dan kontribusi mereka terhadap perfilman Indonesia.

Selain itu, Komite FFI melakukan penyempurnaan sistem penjurian dengan melibatkan asosiasi-asosiasi profesi perfilman Indonesia. Sistem penjurian FFI 2021 disosialisasikan dan disempurnakan melalui tiga tahap.

Fasenya terdiri atas pertemuan langsung, pertemuan daring, dan menerima masukan tertulis dari asosiasi profesi perfilman. Pertemuan langsung untuk mengenalkan dan membuka diskusi metode penjurian dilakukan pada 27 Mei 2021 dan dihadiri oleh 42 orang perwakilan asosiasi.

Pertemuan daring pada 5 Juli 2021 dihadiri oleh 31 orang perwakilan asosiasi. Terakhir, masukan secara tertulis dari masing-masing asosiasi diterima sampai batas akhir 11 Juli 2021.

Ketua Komite Bidang Penjurian FFI 2021, Garin Nugroho, menjelaskan bahwa festival film bukan sekadar melahirkan proses kompetisi. Ajang juga menjadi upaya membangun ekosistem perfilman dan peta untuk membaca dinamika perfilman di Indonesia.

"Menyesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi perfilman Indonesia saat ini," ujar Garin lewat pernyataan resminya.

Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid, memberikan dukungannya terhadap sistem penjurian FFI tahun ini. Dia yakin dalam melakukan penilaian, tim tidak asal-asalan.

"Semua hal harus dipikirkan agar penilaian yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan optimal serta transparan," kata Hilmar.

Sebagai contoh, sistem penjurian film cerita panjang terbagi menjadi empat tahap, yaitu tahap seleksi awal, tahap film rekomendasi, tahap film nominasi, dan tahap film pemenang. Kategori film lain menerapkan sistem berbeda.

Seluruh rincian sistem penjurian FFI 2021 dapat diakses publik secara terbuka di situs resmi FFI dan ke depannya nanti terus disempurnakan. Seluruh seleksi dan penjurian akan berlangsung mulai 30 Agustus 2021 sampai 25 Oktober 2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement