REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Program Pangan Dunia (WFP) PBB memperingatkan mungkin tidak cukup anggaran untuk membantu jutaan rakyat Myanmar mengatasi kerawanan pangan untuk enam bulan ke depan. Sementara negara itu sedang menghadapi gejolak politik dan gelombang infeksi Covid-19.
WFP mengatakan mereka membutuhkan 86 juta dolar AS untuk mengatasi kelaparan di negara Asia Tenggara itu. Myanmar dilanda lonjakan kasus positif Covid-19 dan gejolak politik yang terjadi sejak militer mengkudeta pemerintahan sah Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.
"Kami melihat kelaparan semakin meluas dan mendalam di Myanmar," kata Direktur WFP Myanmar Stephen Anderson dalam pernyataannya, Jumat (6/8).
Organisasi humanitarian terbesar di dunia itu memperkirakan dalam enam bulan ke depan ada 6,3 juta rakyat Myanmar yang mengalami kerawanan pangan. Angka itu naik 2,8 juta orang sebelum militer mengambil alih kekuasaan.
"Sangat amat penting bagi kami untuk mendapatkan akses ke semua yang membutuhkan dan menerima anggaran yang diperlukan untuk memberi mereka bantuan kemanusiaan," tambah Anderson.