REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Gatot Eddy Pramono mengatakan, pemerintah terus memaksimalkan pemerataan vaksinasi kepada masyarakat. Dia menyebutkan, jumlah masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi saat ini juga tengah meningkat berkat peran semua pihak.
"Sebab tidak mungkin Polri, TNI atau Pemerintah yang bekerja secara sendiri melainkan harus bersinergi bersama-sama sehingga cita-cita untuk segera mencapai herd immunity tercapai," kata Gatot Eddy Pramono dalam keterangan, Sabtu (7/8).
Dia berpendapat, apa yang dilakukan oleh DPP Syarikat Islam merupakan hal yang cukup diapresiasi sebab di masa pandemi seperti ini. Lanjutnya, tidak boleh ada perbedaan atau saling terpecah belah, karena komitmen bersama saat ini yaitu memutus penyebaran Covid-19.
Ketua Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Hamdan Zoelva menyampaikan, di Indonesia menunjukkan tingkat kematian yang cukup tinggi dari jumlah yang terpapar dibanding negara lainnya. Sebesar 90 persen dari kematian itu adalah mereka yang belum atau tidak divaksin, hal ini yang perlu disadari bahwa vaksinasi adalah penting untuk melawan Pandemi Covid.
"Untuk mewujudkan ikhtiar tersebut, Syarikat Islam mengajak semua warga untuk ikut divaksin," ajak Hamdan.
Ketua Panita acara vaksin Syarikat Islam, Chandra Halim, mengatakan, jika vaksinasi merupakan salah satu cara untuk melawan Covid-19. Dia berpendapat, vaksinasi merupakan langkah yang tepat untuk melawan Covid-19.
"Selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu kami menargetkan sebanyak 1.500 orang yang melakukan vaksinisasi. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah dan kepolisian yang telah bekerjasama dengan Syarikat Islam untuk menyelenggarakan vaksinasi ini," katanya.
Untuk organisasi serumpun yang terlibat, seperti Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI), Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI), Pemuda Muslimin, Pandu SIAP, Wanita Syarikat Islam dan Gerakan Tani Sarekat Islam (GERTASI).