REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Penyandang disabilitas fisik maupun mental di Kabupaten Banyumas, mulai mendapat suntikan vaksin Covid 19. Pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas dilaksanakan di seluruh puskesmas, dengan penyuntikan vaksin pertama dilaksanakan di Balai Desa Patikraja Kecamatan Patikraja, Kamis (12/8).
"Yang di balai desa ini, ada sekitar 100-an penyandang disabilitas yang mendapat vaksin. Sebanyak 81 orang masuk kategori disabilitas mental, dan 20 orang merupakan penyandang disabilitas fisik," jelas Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto.
Dia menyebutkan, dari data yang dihimpun pihaknya, di seluruh Banyumas ada sekitar 960 orang penyandang disabilitas. Dari jumlah itu, sebanyak 499 orang merupakan penyandang disabilitas mental, sedangkan penyandang disabilitas fisik ada sebanyak 461.
Untuk keperluan vaksinasi bagi penyandang disabilitas, pihaknya menggunakan vaksin merek Sinopharm. "Kami mendapat jatah 950-an dosis vaksin dari Pemprov Jateng. Jadi saya kira cukup untuk menyuntik vaksin seluruh penyandang disabilitas di Banyumas," katanya.
Menurutnya, penyandang disabilitas mental yang mendapat suntik vaksin, bukan hanya penyandang disabilitas mental bawaan lahir. Namun juga penyandang disabilitas karena gangguan jiwa."Khusus bagi penderita gangguan jiwa, vaksin diberikan bagi warga yang sudah dalam perawatan dan tinggal di rumah. Bukan penderita gangguan jiwa menggelandang di jalan-jalan," katanya.
Sadiyanto menyebutkan, dalam pekan ini pihaknya menerima vaksin dalam jumlah yang banyak. Vaksin yang sudah diterima, sejauh ini merupakan vaksin merek Sinovac dan Sinopharm. Sedangkan untuk vaksin moderna yang akan diberikan sebagai vaksin booster para nakes, masih dalam proses pengiriman.
"Untuk pemberian vaksin booster moderna, vaksin ini hanya diberikan bagi nakes yang sudah benar-benar mendapat dua dosis vaksin. Selain itu, para nakes juga harus mengajukan pakta integritas memang benar-benar memberikan pelayanan Covid-19," katanya.
Menyusul cukup banyaknya stok vaksin yang diterima Pemkab Banyumas, Bupati Achmad Husein mengaku telah meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan percepatan vaksinasi. "Kita punya potensi melakukan vaksinasi sebanyak 12 ribu dosis per hari. Misal besok turun 40 ribu, maka hanya dalam waktu tiga hari sudah habis. Prinsipnya, begitu vaksin datang harus segera dihabiskan," katanya.
Bahkan dia juga sudah meminta Dinkes untuk proaktif dalam melakukan kegiatan vaksinasi. Misalnya, untuk warga yang masuk kelompok rentan seperti lansia dan komorbid, bisa dilakukan dengan mendatangi rumahnya. "Termasuk TNI dan Polri yang menjadi penyelenggara kegiatan vaksinasi, saya mohon bisa door to door ke lansia dan komorbid," katanya.
Menurutnya, cakupan vaksinasi di Kabupaten Banyumas hingga saat ini belum seperti yang diharapkan. Dari sekitar 1,7 juta warga yang berhak mendapat vaksin, baru sekitar 15,4 persen atau 211.664 jiwa yang sudah divaksin dosis pertama. Sedangkan yang sudah mendapat vaksin dosis II baru 9 persen atau atau 211.664 jiwa.