Selasa 17 Aug 2021 18:28 WIB

Aktris Selma Blair Hampir Sembuh dari Sakit Autoimun

Selma Blair sedang dalam masa penyembuhan dari sakit Multiple Sclerosis.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Selma Blair sedang dalam masa penyembuhan dari sakit Multiple Sclerosis.
Foto: EPA
Selma Blair sedang dalam masa penyembuhan dari sakit Multiple Sclerosis.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Selma Blair, bintang “Cruel Intentions” yang menderita multiple sclerosis atau penyakit autoimun pada Agustus 2018, mengungkapkan bahwa ia sedang dalam masa penyembuhan. Penyakit itu telah menyebabkan sang aktris berusia 49 tahun itu mengalami rasa sakit yang luar biasa dan cacat fisik. Blair juga mengalami kesulitan berbicara dan kehilangan kemampuan untuk menggunakan kaki kirinya. 

Setahun berlalu di mana dia mengatasi rasa sakit fisiknya.  Blair memutuskan untuk menjalani transplantasi sel induk dan kemoterapi untuk membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuhnya.

Baca Juga

Selama penampilan virtual di panel Discovery+ Television Critics Association untuk mempromosikan film dokumenternya yang akan datang, “Introducing Selma Blair,” Blair mengatakan bahwa dia sekarang dalam masa remisi, yakni tidak lagi menjalani pengobatan rutin dan hanya perlu kontrol.

"Prognosis saya bagus. Saya dalam remisi. Sel induk membuat saya dalam remisi," kata bintang "After" tersebut dilansir di Page Six, Selasa (17/8). 

"Butuh waktu sekitar satu tahun setelah sel induk untuk peradangan dan lesi benar-benar turun," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa ingin menunggu untuk berbagi kisahnya dengan dunia. Ia menganggap harus membicarakannya karena ia merasa penyakitnya perlu lebih disembuhkan dan lebih diperbaiki.

"Saya telah mengumpulkan beberapa beban seumur hidup di otak yang masih perlu sedikit dipilah atau diterima. Itu membawa saya satu menit untuk mendapatkan penerimaan itu," katanya.

Blair mengakui bahwa penyakitnya sangat sulit baginya dan juga putranya yang berusia 10 tahun, Arthur. Ia menjelaskan bahwa dia memiliki banyak teman dan keluarga yang mendukungnya. Ia mengatakan bahwa mendapatkan diagnosis MS bisa sangat mengasingkan bagi orang-orang tertentu.

Menurut Blair, sebelum sakit, ia tidak pernah benar-benar menyukai hidup. Tapi anehnya sekarang ia mencintai hidupnya. 

"Hanya karena hidup ini sangat aneh, saya sangat takut dalam hidup. Tiba-tiba sekarang mulai menemukan identitas dan keamanan dalam diri saya, untuk mengetahui batasan, manajemen waktu, dan energi. Saya menikmatinya," ujar Blair.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement