Kamis 26 Aug 2021 20:31 WIB

Moderna: Vaksin Bermasalah di Jepang Dibotolkan di Spanyol

Sebanyak 1,63 juta dosis vaksin Moderna di Jepang botolnya terkontaminasi.

Vaksin Covid-19 Moderna. Jepang mendapati adanya kontaminasi pada botol 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Moderna.
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Vaksin Covid-19 Moderna. Jepang mendapati adanya kontaminasi pada botol 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Moderna.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Moderna telah menahan pasokan sekitar 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 di Jepang setelah laporan adanya kontaminasi materi partikulat pada botol (vial). Vaksin yang bermasalah diduga melibatkan jalur produksi di Spanyol.

Sebetulnya, menurut Moderna, tidak ada masalah dalam hal keamanan atau kemanjuran vaksin tersebut. Namun, Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin yang botolnya terkontaminasi tersebut sebagai bentuk kehati-hatian.

Baca Juga

Penangguhan itu menjadi kemunduran baru bagi Moderna. Sebab, pasokan ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan, menjadi terganggu.

Penangguhan tersebut telah mendorong beberapa perusahaan Jepang  membatalkan vaksinasi pekerja yang direncanakan pada Kamis. Sebab, sebagian besar dosis yang dipermasalahkan telah dipasok ke tempat vaksinasi massal dan tempat kerja di Jepang.

"Moderna mengonfirmasi telah diberi tahu tentang kasus partikel yang terlihat dalam botol produk obat dari vaksin Covid-19-nya," kata Moderna dalam sebuah pernyataan.

Kontaminasi bisa jadi disebabkan oleh masalah manufaktur pada salah satu jalur produksi di kontraktor manufaktur di Spanyol. Belum jelas apakah masalah tersebut berdampak pada pasokan ke negara lain.

"Perusahaan sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secepatnya dengan mitranya, Takeda (Pharmaceutical), dan regulator untuk mengatasi hal ini," kata Moderna.

Perusahaan farmasi Rovi di Spanyol, yang membotolkan atau "mengisi dan menyelesaikan" vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, belum dapat dimintai komentarnya. Takeda mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan darurat setelah partikulat ditemukan di banyak botol vaksin di tempat vaksinasi di Jepang.

Kementerian Kesehatan Jepang telah memutuskan untuk menarik beberapa dosis sebagai tindakan pencegahan setelah berkonsultasi dengan Takeda. Namun, mereka mengatakan akan berusaha untuk meminimalkan dampak penarikan pada program vaksinasi.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement