Ahad 05 Sep 2021 17:43 WIB

Lupa Pakai Masker, PKL di Lampung Mengaku Dianiaya Petugas

PKL bernama Muhammad Fadel kemudian melaporkan kasus penganiayaan ke polisi.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Gara-gara lupa menggunakan masker, beberapa oknum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung diduga menganiaya Muhammad Fadel, seorang pedagang kaki lima (PKL). Kekerasan tersebut terjadi saat Fadel lupa memakai masker karena melayani konsumennya.

Muhammad Fadel (24 tahun), korban kekerasan aparat BPBD Bandar Lampung, telah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polresta Bandar Lampung. Petugas SPKT Polresta telah menerima laporan korban dengan nomor LP/B/1947/IX/2021/SPKT/Polresta Bandar Lampung. “Sudah saya laporkan ke polisi,” kata Fadel dalam keterangan persnya, Ahad (5/9).

Baca Juga

Fadel mengungkapkan kejadian kekerasan tersebut tatkala ada seorang Youtuber Lampung sedang datang dan membagi-bagikan uang. Beberapa pedagang yang berjualan di Jalan P Tendean, Kawasan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung mendekati seorang Youtuber tersebut.

Saat itu, terdapat petugas BPBD Bandar Lampung yang mendekati dan mendorongnya karena tidak memakai masker. Fadel mengaku ia lupa dan mau mengambil masker di lapak dagangannya.

“Saya minta maaf, saya lupa. Saya ambil masker ke kedai saya,” kata Fadel, warga Langkapura, Segala Mider.

Petugas menegur korban, petugas tersebut mendorong-dorong korban. Ucapan permintaan maaf korban karena lupa menggunakan masker tersebut, tidak ditanggapi dengan sopan. Saat hendak pulang dan berkemas di kedainya, tiba-tiba datang sekira 20 orang anggota BPBD lainnya menemui korban.

Puluhan anggota BPBD Bandar Lampung tersebut langsung membawa korban secara paksa ke kantornya, tanpa alasan yang jelas. Di kantor, korban diseret dan dipukul. Kepala, badan, dan sekujur tubuhnya menjadi pelampiasan kekerasan petugas kepada korban.

Menurut korban, saat terjadi kekerasan kepadanya, sempat terdapat orang yang menvideokan kejadian tersebut. Saat itu, korban dikelilingi puluhan orang dan terjadi kekerasan dengan ancaman. Namun, kata korban, video tersebut sempat dihapus untuk menghilangkan jejak kekerasan tersebut.

Wati (28 tahun), pedagang di Jl P Tendean, Palapa, menyaksikan kejadian saat ada Youtuber Lampung menghampiri pedagang. Dia membenarkan sebelum kejadian terdapat Youtuber Lampung membagi-bagikan uang. Pedagang banyak menghampirinya.

Dia tidak mengetahui persis adanya kekerasan kepada korban, namun banyak pedagang menyaksikan korban dibawa petugas ke kantornya. Saat itu, banyak pedagang tidak lagi memerhatikan apakah memakai masker atau tidak. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement