Rabu 08 Sep 2021 03:32 WIB

Satgas: Kematian Akibat Covid-19 di Bawah 1.000 Kasus

Satgas terus berupaya menihilkan kematian akibat Covid-19.

Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di lahan baru pemakaman khusus Covid-19 di TPU Kihafit, Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di lahan baru pemakaman khusus Covid-19 di TPU Kihafit, Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan angka kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia konsisten berada di bawah 1.000 orang per hari. Kondisi tersebut sudah berlansung sepekan terakhir.

"Untuk pertama kalinya setelah lonjakan kasus pada bulan Juni lalu, selama satu pekan kemarin, kasus kematian harian di Indonesia berada di bawah 1.000 kematian per hari. Rata-rata kematian harian pekan kemarin sebesar 563 kematian," kata Wiku Adisasmito saat melaporkan perkembangan Covid-19 di Indonesia yang diikuti melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (7/9) sore.

Baca Juga

Situasi tersebut, kata Wiku, merupakan perkembangan yang menunjukkan adanya perbaikan situasi. "Meskipun tetap saja satu kematian saja terbilang nyawa dan tidak bisa dibiarkan. Tujuan utama kita adalah untuk menihilkan kematian menjadi tidak ada sama sekali," katanya.

Sementara itu perkembangan Covid-19 di Indonesia berdasarkan indikator kasus positif dan kasus aktif, kata Wiku, terus mengalami penurunan. "Penurunan kasus positif mingguan di tingkat nasional pada hampir seluruh provinsi di Indonesia berkontribusi pada penurunan angka keterisian tempat tidur isolasi di 34 provinsi," katanya.

Pada Ahad (5/9), kata Wiku, tidak ada provinsi di Indonesia yang memiliki keterisian tempat tidur isolasi (BOR) di atas 60 persen, bahkan angka BOR tertinggi hanya sebesar 45,47 persen yaitu Provinsi Aceh. "Ini artinya keadaan darurat yaitu lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit telah berhasil kita lewati di semua provinsi di Indonesia," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement