Rabu 08 Sep 2021 07:26 WIB

Vaksinasi di Luar Jawa Bali di 5 Daerah Penyelenggara PON

Masyarakat diminta agar menyikapi tren penurunan kasus ini dengan bijaksana.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Dua anggota TNI Angkatan Darat (AD) Bintara Otonomi Khusus asal Papua dengan menggunakan pakian adat menemani dan menghibur warga yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di Koramil Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/8/2021). Kehadiran Bintara Otonomi Khusus asal Papua tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi warga sekitar untuk mengikuti Vaksinasi COVID-19 dosis pertama.
Foto: ANTARA /Muhammad Iqbal
Dua anggota TNI Angkatan Darat (AD) Bintara Otonomi Khusus asal Papua dengan menggunakan pakian adat menemani dan menghibur warga yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di Koramil Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/8/2021). Kehadiran Bintara Otonomi Khusus asal Papua tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi warga sekitar untuk mengikuti Vaksinasi COVID-19 dosis pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan penyelenggaraan vaksinasi di lima kabupaten kota di luar Jawa dan Bali yang akan menyelenggarakan PON. Akselerasi program vaksinasi ini akan dilakukan dengan mengerahkan dinas kesehatan dan Polri.

“Pemberlakukan PPKM di luar Jawa Bali juga akan fokus untuk mengakselerasi program vaksinasi yang diprioritaskan kepada lima kabupaten kota yang akan menyelenggarakan PON dengan mengerahkan dinas kesehatan dan Polri,” kata Wiku saat konferensi pers.

Sementara itu, perkembangan PPKM di Jawa dan Bali saat ini terus menunjukan perbaikan kasus. Berdasarkan evaluasi pemerintah, jumlah kabupaten kota yang berada di PPKM level 4 kini terus menurun, begitu juga dengan jumlah daerah yang berada di PPKM level 2 yang terus meningkat. “Begitu juga dengan angka kasus konfirmasi harian, angka kematian, dan BOR yang terus mengalami perbaikan,” kata Wiku.

Kendati demikian, Wiku meminta masyarakat agar menyikapi tren penurunan kasus ini dengan bijaksana. Sebab, masih ada potensi kenaikan kasus jika masyarakat tak berhati-hati dalam menjalankan kegiatannya.

“Hendaknya kita selalu mengingat bahwa Covid tidak akan hilang dalam waktu dekat. Dan oleh karena itu, kewaspadaan yang tinggi harus dijaga sehingga kita semua dapat terhindar dari Covid,” jelas Wiku.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement