Jumat 10 Sep 2021 20:27 WIB

Mendes Minta BUMDes Manfaatkan Momentum PON di Papua

Hajatan PON diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Foto: dok. Humas Sumbar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang diselenggarakan di Papua diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar. BUMDes dan BUMDes Bersama (BUMDesma) diminta untuk ikut ambil bagian menyukseskan PON sekaligus memanfaatkan momentum tersebut.

"(BUMDes) bisa memproduksi berbagai hal, termasuk souvenir PON Papua dan sebagainya," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, Jumat (10/9).

Mendes mengatakan, PON XX yang akan dilaksanakan pada 2-15 Oktober 2021 itu akan mengundang banyak orang dari berbagai daerah. Hal itu berarti mereka juga akan membawa uang untuk belanja dan keperluan lain selama PON XX berlangsung.

Mendes berharap, BUMKam (sebutan BUMDes di Papua) dapat memanfaatkan momentum itu agar para atlet PON dari berbagai cabang olahraga membelanjakan uangnya ke BUMDes dan BUMDesma yang berada di sekitaran lokasi PON XX Papua tersebut. Jika itu dilakukan secara tepat, dampaknya akan sangat baik untuk masyarakat. "Tentu kita akan mendukung keberadaan BUMDes yang ada di wilayah PON ini," kata dia.

Selain mencari keuntungan secara ekonomi, Mendes meminta keberadaan BUMDes dan BUMDesma juga mendukung pelaksanaan PON XX agar berlangsung sukses. Semua pihak, tak terkecuali BUMDes, juga punya tanggung jawab yang sama menyukseskan gelaran nasional ini.

"Sebagai wujud partisipasi penuh pelaksanaan PON, supaya terlihat bahwa Papua ternyata luar biasa dan mampu menyelenggarakan event yang sangat luar biasa ini," ujar Mendes.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement