REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pemeran superhero Shang-Chi, Simu Liu, ikut berkomentar di tengah protes warganet yang kontroversial usai film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings dirilis di China. Liu optimistis masih banyak penggemar Marvel di China yang mendukung film yang dibintanginya tersebut.
Sang Chi menjadi film ke-25 di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang merupakan produksi pertama dalam sejarah Marvel Studios yang menampilkan pemeran utama keturunan Asia. Film ini menceritakan kisah protagonis tituler, Shang-Chi (Simu Liu), saat dia berhubungan kembali dengan ayahnya yang terasing dan penguasa kejahatan abadi, Wenwu (Tony Leung Chiu-Wai).
Sementara, sosok Shang-Chi sebagian besar dipuji karena penggambarannya tentang budaya China dan China-Amerika, penerimaan publik terhadap film tersebut belum begitu positif di China daratan. Film ini belum dirilis luas di China akibat kebijakan ketat pemerintah seputar film dan sensor asing.
Hal itu diperburuk dengan protes warganet China, mereka mengangkat kembali komentar Liu terdahulu yang mengkritik China. Diketahui, hubungan politik Amerika Serikat dan China bergejolak dalam beberapa tahun terakhir. Film Shang-Chi pun dianggap semakin sulit mendapat tempat di Negeri Tirai Bambu itu.
Melalui unggahan di Insta Story, Liu menanggapi hal ini dengan mengatakan, film tersebut tetap mendapat dukungan dari seluruh belahan dunia termasuk orang-orang di China. Dia mengecam pemberitaan media yang melebih-lebihkan sehingga publik menjadi saling bertentangan.
“Di sekitar kita, narasi media membuat saling melawan. Tapi saya telah melihat kebaikan dan empati dari semua orang dan saya tahu kami punya penggemar dari seluruh dunia,” kata Liu, dilansir Screen Rant, Selasa (14/9).
Aktor kelahiran China berusia 32 tahun itu menyebut, masih banyak yang hendak menonton film dan membuat sejarah bersamanya. Publik dapat memilih bertindak secara positif atau malah menjadi toksik di media sosial
“Terima kasih kepada semua fan Marvel di China dan aeluruh dunia! Kami mencintai kamu!,” tulisnya.
Liu sejatinya sudah tidak asing dengan kontroversi. Sejak bermain di acara komedi Korea - Kanada, "Kim's Convenience", Liu dikenal kerap mengutarakan pikirannya tentang topik yang kontroversial. Liu sering menggunakan saluran media sosialnya untuk menjelaskan masalah dan ketidakadilan yang dihadapi komunitas Asia (dan diaspora Asia). Hal ini terutama terjadi sejak munculnya gerakan #StopAsianHate.
Sejak awal pandemi Covid-19, ujaran kebencian yang menyasar komunitas Asia dinilai meningkat. Liu termasuk di antara banyak suara yang mengecam kekerasan Anti-Asia awal tahun ini.
Sekarang komentarnya menunjukkan, dia akan tetap aktif bersuara. Dalam hal ini, unggahan Liu menyoroti agensi penggemar Marvel China untuk membongkar anggapan bermasalah bahwa rakyat suatu negara hanyalah perpanjangan tangan pemerintah mereka.
Penggemar Marvel di China jelas mampu membentuk opini mereka sendiri di luar opini yang dipegang oleh Partai Komunis Cina. Bahkan jika Shang-Chi tidak pernah dirilis di sana, komentar Liu menunjukkan betapa kuatnya dunia perfilman dapat memicu percakapan yang kompleks.