Selasa 14 Sep 2021 22:44 WIB

'Jangan Euforia dengan Penurunan Kasus Covid-19'

Seluruh pihak diharap bisa belajar untuk mencegah terjadinya masa sulit terulang.

Red: Qommarria Rostanti
Masyarakat diminta eufiria terhadap penurunan kasus Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Republika
Masyarakat diminta eufiria terhadap penurunan kasus Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Arif Imam Hidayat, mengingatkan masyarakat harus tetap memperkuat penerapan protokol kesehatan. Masyarakat disarankan jangan bersikap euforia dengan penurunan kasus Covid-19.

"Masyarakat hendaknya jangan mengalami euforia setelah adanya penurunan kasus dan adanya pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, harus tetap waspada dan memperkuat prokes," ujarnya di Purwokerto, Banyumas, Selasa (14/9).

Dosen Departemen Keperawatan Gawat Darurat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, itu mengatakan pelonggaran kegiatan perkantoran, pembelajaran tatap muka di sekolah dan aktivitas di pusat perekonomian harus tetap dibarengi dengan kesadaran melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. "Perlu diingat bahwa beberapa waktu kemarin merupakan masa yang sulit dan harusnya seluruh pihak bisa belajar untuk dapat mencegah terjadinya masa sulit yang serupa di kemudian hari," kata dia.

Staf Bidang Bencana Kesehatan dan Sosial, Pusat Mitigasi Bencana LPPM Unsoed itu juga mengingatkan masyarakat yang sudah divaksin agar tetap menjaga dan memperkuat protokol kesehatan. "Perlu dipahami bahwa vaksinasi memang terbukti secara klinis dapat menurunkan angka keparahan dan kematian pada pasien yang terinveksi Covid-19, namun tidak membuat menjadi kebal," kata dia.