Kamis 16 Sep 2021 17:26 WIB

Laporan: Arab Saudi Berminat Beli Iron Dome Israel

Saudi disebut telah mengadakan pembicaraan dengan Israel selama beberapa tahun.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Laporan: Arab Saudi Berminat Beli Iron Dome Israel
Foto: Reuters/Amir Cohen
Laporan: Arab Saudi Berminat Beli Iron Dome Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi dikabarkan berminat membeli sistem pertahanan rudal buatan Israel, Iron Dome. Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh sumber di Israel yakni Breaking Defense, sebuah majalah berita dan analisis khusus perdagangan milik Israel.

Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (16/9), Iron Dome yang diproduksi oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel Rafael dan Barak ER yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) adalah dua opsi yang dipertimbangkan oleh Riyadh. Sumber pertahanan Israel mengatakan kepada majalah itu, kesepakatan seperti itu akan realistis, selama kedua negara mendapat persetujuan dari Washington.

Baca Juga

Satu sumber menambahkan ketertarikan Arab Saudi pada sistem Israel telah mencapai fase yang sangat praktis. Sumber yang sama dilaporkan mengatakan Riyadh telah mengadakan pembicaraan tingkat rendah dengan Tel-Aviv selama beberapa tahun tentang sistem tersebut.

Pembicaraan nampaknya mulai serius setelah AS membawa keluar aset pertahanan udaranya dari Kerajaan. Washington secara diam-diam mengeluarkan baterai THAAD dan Patriot Amerika dari Pangkalan Udara Pangeran Sultan, yang terletak di luar Riyadh.

Baterai telah dikerahkan di Kerajaan setelah serangan 2019 terhadap fasilitas produksi minyak Saudi. Houthi yang didukung Iran, yang rudal balistik jarak menengah dan panjangnya dicegat oleh sistem pertahanan udara Saudi buatan AS, dianggap bertanggung jawab atas serangan itu.

Washington tidak mungkin menghalangi kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi. Memang, pembelian senjata buatan Israel oleh Riyadh diharapkan dapat mempercepat penjualan senjata dengan negara-negara Arab yang menormalkan hubungan dengan negara pendudukan setahun yang lalu sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham.

Arab Saudi telah mempertahankan posisi normalisasi penuh dengan Israel hanya akan terjadi setelah berakhirnya pendudukannya atas Palestina. Pensiunan Brigadir Jenderal Giora Elland, mantan direktur Dewan Keamanan Nasional Israel, dan mantan kepala Departemen Perencanaan Pasukan Pertahanan Israel mengharapkan tidak ada keberatan dari Washington atas penjualan sistem Israel ini ke negara-negara Teluk. Riyadh juga dikatakan tengah mempertimbangkan secara serius alternatif lain untuk pertahanan rudalnya, termasuk China dan Rusia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement