REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengharapkan para tenaga medis dan pendidik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, segera diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua, Befa Yigibalom dalam siaran pers di Jayapura, Sabtu (18/9).
Befa mengatakan, tidak ada pilihan lain, Bupati Pegunungan Bintang diharapkan segera menarik tenaga medis, pendidik di wilayah sekitar kejadian ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, yakni Distrik Oksibil. "Memang jalur darat dari Distrik Kiwirok belum terhubung ke daerah sekitarnya sehingga daerah seperti ini harus diperhatikan dengan serius," ujarnya.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi membakar fasilitas umum seperti puskesmas, kantor kas Bank Pembangunan Daerah Papua, dan gedung sekolah dasar di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang Papua, Senin (13/9). Aparat gabungan TNI-Polri pun dikerahkan ke lokasi untuk mengejar kelompok kriminal tersebut.
Befa mengatakan, pihaknya juga menyampaikan turut berduka cita dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada tenaga medis, terutama korban yang sampai kehilangan nyawanya. Asosiasi juga berharap keluarga diberikan kekuatan.
"Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengutuk keras tindakan tersebut," ujar Befa yang juga merupakan Bupati Lanny Jaya.
Dia menjelaskan, kejadian tersebut merupakan tindakan orang yang tidak beriman sama sekali. Pihaknya mengharapkan pihak keamanan turun tangan dan intervensi untuk menangkap pelaku secepatnya dan mengadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Eskalasi di Kabupaten Pegunungan Bintang ini perlu disikapi serius oleh berbagai pihak dan diambil tindakan tegas terukur sehingga tidak meninggalkan benih-benih kekerasan yang sama," ucap dia.
Dia menambahkan, dirinya mengaku mengenal suku-suku di Pegunungan Bintang terutama suku Ngalum yang merupakan memiliki nilai budaya luhur yang tinggi. Suku di sana, kata dia, memiliki moral dan nilai-nilai baik, mengasihi juga jauh dari tindakan kekerasan.