Senin 27 Sep 2021 10:29 WIB

Wisatawan Turun, Pemkot Bogor Kaji Pembukaan Kampung Tematik

Pemkot berencana memaksimalkan 4 lokasi wisata kampung tematik berbasis masyarakat.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wisatawan memberi makan wortel untuk rusa saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Wisatawan memberi makan wortel untuk rusa saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,O BOGOR -- Selama pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan di Kota Bogor menurun hingga 80 persen. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana memaksimalkan empat lokasi wisata kampung tematik berbasis masyarakat di Kota Bogor.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Wawan Sanwani memaparkan, pada 2019 jumlah wisatawan di Kota Bogor diperkirakan mencapai kurang lebih tujuh juta per tahun. Memasuki pandemi Covid-19, jumlah wisatawan menurun pada angka dua juta per tahun.

Baca Juga

Sementara, pada 2018 jumlah kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 7,9 juta. Sedangkan dalam 10 tahun terakhir, kata dia, rata-rata kunjungan wisatawan ke Kota Bogor berkisar lima juta setiap tahunnya. “Itu data yang kita punya. Jika dihitung perbandingan 2020 dari 2019 drop hampir 80 persen,” ujar Wawan, Senin (27/9).

Saat ini, sambung dia, tempat wisata di Kota Bogor yang baru beroperasi hanyalah JBound di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Dibukanya JBound merupakan rekomendasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Wawan mengatakan, Pemkot Bogor pun tidak dapat merekomendasikan lokasi wisata mana yang sebaiknya dibuka, ke pemerintah pusat. Lantaran, kriteria dan penilaian dari dibukanya tempat wisata itu dilakukan langsung oleh Kemenparekraf. “Jadi ada uji coba di beberapa titik wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat. Salah satunya Jbound di Bogor,” tuturnya.

Melihat situasi dan kondisi wisata di Kota Bogor, Wawan mengatakan, di masa PPKM Level 3, wisatawan yang datang ke Kota Bogor cenderung mengincar kuliner. Kendati demikian, saat ini Pemkot Bogor juga akan memaksimalkan tempat wisata berbasis masyarakat, yang disebut sebagai kampung tematik.

Wawan menyebutkan, kampung tematik yang sedang berjalan di Kota Bogor yakni Kampung Tematik Cibuluh. Serta ada empat kajian kampung tematik lain yang direncanakan pada tahun ini di Kelurahan Genteng, Empang, Bubulak dan Katulampa. 

Di Kelurahan Empang, sambung dia, akan dibuat Kampung Religi, di Bubulak akan dibuat Kampung Lauk (ikan), di Katulampa rencananya akan dibuat kampung eduwisata, dan di Bojongkerta, akan memaksimalkan potensi wisata air. 

“Bojongkerta itu daerah cadas dan aliran sungai, mau dibikin kaya Grand Canyon ya. Empat destinasi itu, kita bikin kajiannya dulu seperti apa,” tambah Wawan. 

Ia berharap pada 2022, kajian itu rampung dan sudah bisa terlaksana, seiring dengan makin membaiknya kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement