Ahad 03 Oct 2021 10:15 WIB

Serbu Taiwan, China Kerahkan 39 Pesawat Tempur dalam Sehari

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Serbu Taiwan, China Kerahkan 39 Pesawat Tempur dalam Sehari. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Foto: AP/Chiang Ying-ying
Serbu Taiwan, China Kerahkan 39 Pesawat Tempur dalam Sehari. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan sebanyak 39 pesawat angkatan udara China memasuki zona pertahanan udara Taiwan, Sabtu (2/10). Misi baru ini telah membuat marah pemerintah pulau itu dan semakin meningkatkan ketegangan dengan Beijing.

Petugas Taiwan bergegas melawan 39 pesawat China dalam dua gelombang. Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pesawat China pertama kali datang pada siang hari dengan 20 pesawat. Kemudian diikuti pada oleh 19 pesawat lagi pada Sabtu malam. Sebagian besar pesawat adalah pesawat tempur J-16 dan Su-30. Pesawat pada kedua misi itu terbang di dekat Pratas.

Taiwan telah mengeluh selama lebih dari satu tahun misi berulang di dekatnya oleh angkatan udara China. Seringkali pelanggaran terjadi di bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Pergerakan tersebut lebih banyak dari sehari sebelumnya, ketika China menandai hari nasionalnya. Saat itu, lebih banyak pesawat daripada yang pernah dikirim negara itu sebelumnya ke zona pertahanan udara Harry Taiwan.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengutuk China atas tindakannya pada hari Sabtu. Dia mengatakan negara itu terlibat dalam agresi militer dan merusak perdamaian regional.

Taiwan menandai hari nasionalnya Ahad depan (10/10), dengan pidato utama oleh Tsai dan parade militer di pusat Taipei, yang akan mencakup penerbangan jet tempur. Namun, China telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba memaksa Taiwan menerima kedaulatan daratan. Sedangkan Taiwan mengatakan itu adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

https://www.reuters.com/world/asia-pacific/39-aircraft-china-sets-new-high-taiwan-defence-zone-incursion-2021-10-02/

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement