Selasa 05 Oct 2021 12:51 WIB

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Diklaim Tuntas dan Efisien

Vaksinasi merdeka aglomerasi selama 10 hari memberikan kontribusi lebih 61,72 persen.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran resmi menutup program vaksinasi merdeka aglomerasi di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan. Menurutnya, metode vaksinasi merdeka layaknya sebagai cetakan, jika memang bermanfaat, ia mempersilakan pemerintah daerah (Pemda) untuk melanjutkannya di masing-masing wilayah.

“Metode ini (vaksinasi) mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaanya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," ujar Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10).

Menurut Fadil, keunggulan dari pelaksanaan vaksinasi merdeka tahap II ini ialah hadirnya platform digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. Platform ini berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimanapun berada. 

"Merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0,” tambah Fadil Imran.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka Devie Rahmawati mengatakan, pelaksanaan vaksinasi merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Karena biaya penyelenggaraan yang efisien. 

"Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien," ujarnya. 

Devie menjelaskan, di vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan satu individu hanya Rp 5.000 hingga maksimal Rp 20 ribu. Sementara vaksinasi yang tidak menggunakan metode vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp. 100 ribu-Rp. 170 ribu per suntik untuk setiap individu.

“Efisiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka menyaratkan 9 pilar di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik," ungkap Devie

Kedua, kata Devie, dilaksanakan selama minimal 10 hari pelaksanaan, tanpa henti. Bahkan ada yang dilaksanakan di malam hari. Kemudian gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga.

Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Supriyanto mengatakan, vaksinasi merdeka aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyanggah. Pelaksanaan pertama dilakukan di DKI Jakarta, yang berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen, di hari terakhir pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2021 lalu.

"Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37 persen," kata Supriyanto. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement