Selasa 05 Oct 2021 14:14 WIB

Kishida dan Biden Sepakat Kerja Sama di Isu China dan Korut

Fumio Kishida dan Joe Biden berkomitmen mencapai Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang, berbicara dalam konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, 04 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/TORU HANAI
Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang, berbicara dalam konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, 04 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang yang baru Fumio Kishida menggelar pembicaraan pertamanya sebagai pemimpin Negeri Sakura dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Ia mengonfirmasi akan memperkuat kerja sama dan persekutuan dalam keamanan kawasan untuk menghadapi meningkatnya tantangan dari China dan Korea Utara (Korut).

Kishida yang dipilih parlemen dan dilantik Senin (4/10) kemarin mengatakan Biden kembali menegaskan komitmen AS untuk membela Pulau Senkaku yang saat ini dikelola oleh Jepang. China juga mengklaim pulau tersebut dan meningkatkan aktivitas penjaga pantainya di sana.

Baca Juga

"(Biden memberikan) pernyataan yang kuat tentang komitmen AS untuk mempertahankan Jepang termasuk Senkaku," kata Kishida dalam pernyataannya, Selasa (5/10).

Ia menuturkan pembicaraan juga menegaskan kembali upaya bersama dalam menghadapi 'tantangan dari negara-negara tetangga di kawasan seperti China dan Korea Utara'. Kishida mendukung penguatan hubungan dan kemitraan Jepang-AS dengan negara demokrasi  di Asia, Eropa, dan Inggris dalam menghadapi China dan Korut.

Kishida juga berjanji memperkuat kapabilitas kekuatan angkatan laut dan rudal Jepang. Ia mengakui Jepang harus melanjutkan dialog dengan China, negara tetangga dan mitra dagang yang penting bagi Negeri Sakura.

Namun ia mengatakan Jepang juga harus 'berbicara lantang' menentang upaya China mengubah status quo di Laut Asia Timur dan Selatan. Kishida dan Biden mengonfirmasi komitmen bekerja sama untuk mencapai Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Menurut Kishida, komitmen itu sesuai dengan visi kemitraan dengan negara-negara demokrasi di kawasan untuk melawan semakin tegasnya aktivitas China. Ia mengatakan pertemuan ini adalah 'langkah pertama untuk mengangkat persekutuan Jepang-AS ke tingkat yang lebih tinggi'.

Pembicaraan melalui sambungan telepon yang dilakukan selama 20 menit itu diawali ucapan selamat Biden atas terpilihnya Kishida sebagai perdana menteri Jepang yang baru. Kedua pemimpin sepakat untuk memanggil masing-masing dengan nama pertama mereka yakni Joe dan Fumio.

Mereka juga sepakat untuk segera melakukan pertemuan tatap muka. Kishida yang dikenal sebagai politikus moderat di partai berkuasa Liberal Democratic Party memenangkan kursi ketua partai pekan lalu.

Sikapnya yang lebih keras pada isu keamanan dan konservatif dalam isu kesetaraan gender menarik dukungan dari kalangan politisi konservatif. Ia menggantikan Yoshihide Suga yang mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat sebagai perdana menteri.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement