REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Direktorat Komunikasi Turki Fahrettin Altun pada Jumat menyebut kantor berita global terkemuka telah menyebarkan “kebohongan” tentang negaranya. Altun mengunggah screenshot dari dua laporan di Twitter – satu dari kantor berita Reuters dan yang lainnya dari majalah Foreign Policy yang berbasis di Amerika Serikat (AS) – dan menyebutnya sebagai “berita palsu.”
“Berita palsu dulunya menjadi masalah di media sosial. Tampaknya media mainstream juga mengalami masalah yang sama sekarang,” tutur dia.
Baca Juga
“Bahkan organisasi besar menyebarkan kebohongan seperti itu dan hal tersebut sangat memprihatinkan,” lanjut Altun.